Bekal Ketakwaan Dalam Menunaikan Ibadah Haji

Bekal Ketakwaan Dalam Menunaikan Ibadah Haji

Drs. H. Alwi Hasbullah-Adam-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Para pembaca yang dimuliakan Allah Swt, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya,   Bekal Ketakwaan Dalam Menunaikan Ibadah Haji.

Materi ini ditulis oleh  Ustadz Drs. H. Alwi Hasbullah. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Raya Baitul Izzah, Jalan Raya Pembangunan Kelurahan Padang Harapan Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu

 

Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

 

Jamaah Jumat yang berbahagia

''(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jelek (rafas), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.'' (QS. Al-Baqarah : 197).

Ibadah haji terdiri dari rangkaian ritual yang saling berkesinambungan satu sama lain. Pemahaman pesan ritual-ritual ibadah haji sangat dibutuhkan ketika mengerjakannya.

BACA JUGA:Khutbah Idul Fitri: Komitmen Menjaga Ukhuwah dan Kepedulian Sosial Dalam Kehidupan

 

Tanpa pemahaman yang baik dan mendalam, seseorang bisa terjebak dalam kelelahan fisik semata dan bahkan bisa terjebak dalam kemusyrikan ritual. Untuk menghindari itu, bekal ketakwaan mutlak diperlukan.

Salah satu dari bekal ketakwaan ini adalah memahami simbol-simbol ibadah haji seperti dalam rukun haji dan wajib haji. Sebagai bahan renungan, mari kita resapi kisah berikut ini .

 

Alkisah dalam dialog menarik antara al-Syibli dan seorang tokoh sufi bernama ZainaI Abidin. Sepulang dari menunaikan ibadah haji, al-Syibli segera menemui Zainal Abidin, seorang sufi besar dari keluarga Rasulullah SAW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu