Selalu Berbaik Sangka kepada Allah
H. Syahidin, Lc., MA.Hum-Adam-radarbengkulu.disway.id
Manusia wajib berbaik sangka kepada Allah apa pun keadaannya. Karena Allah akan menyikapi hamba-Nya sesuai prasangka tersebut. Jika hamba itu berprasangka baik, maka Allah akan memberikan keputusan yang baik untuknya.
Namun bila hamba itu berburuk sangka, maka berarti ia telah menghendaki keputusan yang buruk dari Allah untuknya. Allah tidak akan menyia-nyiakan harapan hamba-Nya yang senantiasa berbaik sangka kepada-Nya.
Seorang hamba yang bijak adalah yang senantiasa berbaik sangka kepada Allah dalam setiap keadaan. Jika ia diberi kenikmatan, ia merasa bahwa hal ini adalah karunia dari Allah. Ia tidak besar kepala dengan kenikmatan duniawi tersebut.
Sebaliknya bila ia didera dengan penderitaan atau kekurangan, maka ia merasa bahwa Allah sedang mengujinya agar dapat meraih tempat yang mulia. Ia tidak berburuk sangka dengan menganggap Allah tidak adil atau Allah telah menyengsarakannya.
Kita harus belajar dari Hajar. Seorang wanita yang baru mempunyai anak bayi, kemudian ditinggalkan suaminya di padang pasir yang gersang. Tetapi dia yakin jika ini adalah perintah Allah, maka Allah tidak akan menelantarkannya. Allah pasti akan membantunya.
Kisah ini bukan hanya untuk Hajar saja, dan kisah ini juga bukan untuk zaman itu saja. Namun kisah ini akan terus berulang pada setiap zaman dan masa. Bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang senantiasa berbaik sangka kepada-Nya dalam segala kondisi.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Apa yang sudah diuraikan di atas, selaras pula dengan hikayat seorang penasehat Raja yang selalu berprasangka baik dalam menyikapi setiap keadaan. Suatu Ketika sang Raja mengalami musibah, sehingga salah satu jari tangannya putus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://radarbengkulu.disway.id /selalu berbaik sangka kepada allah