Pentingnya Memberi Maaf Kepada Orang Lain

Pentingnya Memberi Maaf Kepada Orang Lain

Achmad Romli-Adam-radarbengkulu.disway.id

Oleh : Kyai Achmad Romli

{Pengasuh Pondok Pesantren Sentot Ali Basa (Jaal Haq) Kota Bengkulu}

Dari : Masjid Besar Jami' Babussalam Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu

 

Ma'asyiral Muslimin wa zumratul mu'minin rohimakumulloh, 

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Marilah kita tingkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan kita kepada Allah SWT agar kita menjadi orang yang Allah ridhoi, menjadi orang yang mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.

Ma'asyirol muslimin wa zumrotal mu'minin segeralah menuju ampunan Allah dan segeralah melakukan sesuatu yang bisa mendapatkan surga, yang mana surga ini dipersiapkan bagi orang-orang yang bertaqwa.

 

Ma'asyiral muslimin wa zumratal mu'minin

Siapakah orang yang bertaqwa ? Kata Allah SWT orang yang bertaqwa adalah orang yang berinfaq disaat berkecukupan dan orang yang bisa bersedekah di saat kekurangan dan  orang yang mampu menahan emosi dan orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain.

Allah SWT senang kepada orang yang berbuat baik.

 

Ma'asyiral muslimin wa zumrotal mu'minin rohimakumulloh  

Di dalam Al-Quran dan Hadist yang sangat ditekankan adalah memberi maaf, bukan meminta maaf. Maafkan orang yang zholim kepadamu kata Rosulullah.

Kenapa? Karena, tanpa maaf, maka amal baik tergantung yang awalnya kita terdaftar ke surga gara-gara haq alami kesalahan kepada orang yang belum terampuni maka Allah golongkan dengan orang orang yang bakal masuk neraka.

 

Ada sebuah kisah yang tersurat dalam “Kitab Irsyadul ‘Ibad” ada orang pindahan dari hurosat pindah ke Makkah. Di Makkah orang ini terkenal   amanah, jujur, sholeh dan ‘abid (ahli ibadah).

Kemudian ada orang kaya mau menunaikan ibadah haji dia mempunyai uang 10 ribu Dinar dititip ke dia. Kemudian si kaya berangkat menunaikan ibadah Haji.

Singkat cerita, pulang si kaya alangkah kagetnya karena orang yang dititipin uang meninggal beberapa hari yang lewat.

 

Kemudian si kaya bertanya ke keluarga dan mereka jawab tidak mengetahuinya.  Dengan perasaan yang gelisah ia mencari orang pintar ahli mukasafah (orang Alim).  Kemudian si Kasif/Alim menyarankan untuk datang tengah malam ke sumur zam-zam. Panggilah namanya, in shaa Allah kalau orang baik terdaftar ke surga-Nya Allah, maka akan menjawab. 

Singkat cerita, malam itu langsung datang ke sumur zam-zam dan dipanggil ya Fulan. Dipanggil berulang ulang, tak kunjung ada jawaban.

 

Besoknya ngulang lagi sampai 3 malam. Namun seperti malam yang pertama, tidak ada jawaban. Kemudian besoknya mendatangi si Alim dan menceritakan si Alim.

Jawab orang yang kamu anggap baik, jangan- jangan terdaftar di neraka. Coba kamu datang ke sumur burhut yg terletak di Hadramaut, di negara Yaman (sumur ini paling busuknya air yang ada di dunia. Kebalikan sumur zam-zam yang paling bagus se-Dunia). 

Wa firiwayatin arwahnya orang yang terdaftar ke neraka terkumpul di sumur burhut itu, kamu lakukan seperti yang di sumur zam-zam.

 

Ma'asyirol Muslimin wa zumrotal mu'minin rohimakumulloh

Singkat cerita, si kaya berangkat menuju Yaman dan dan pada malam hari di sumur burhut memanggil nama si Fulan seperti yang dilakukan di sumur zam-zam.

Langsung si Fulan menjawab bahwa titipan kamu saya bendem di bawah tempat tidurku. Kemudian si kaya bertanya sebelum meninggalkan sumur burhut.

 

Anda ini orang jujur, amanah, tapi kenapa ruhmu dikumpulkan dengan orang-orang fasik, kafir orang yang terdaftar untuk masuk ke neraka.

Dijawab oleh si Fulan, oh iya, saya pindah dari Hurosat ke Makkah. Karena, saya ribut sama adik perempuanku dan dia tidak memaafkanku. Sampai aku mati, maka dari itu saya akan dimasukan ke Neraka dan saya minta tolong ke anda, temuilah adikku. Minta maaf untuk kesalahanku.

Kemudian si kaya pulang dan menuju rumahnya si Fulan. Digali tanahnya dan benar uangnya utuh. 

 

Singkat cerita, si kaya pergi ke Hurosat dan akhirnya ketemu sama adiknya si Fulan. Ia menceritakan kejadian itu dan meminta maaf untuk kakaknya. Akhirnya si adik memberi maaf.

Beberapa hari kemudian, si kaya bermimpi ketemu dengan Fulan dan mengucapkan terima kasih. Ruh saya sudah di pindah dari sumur burhut ke sumur zam-zam.

Maka dari itu dosa pada orang lain tidak terampuni sebelum orang itu memberi maaf.

Demikian uraian khutbah singkat ini, semoga bermanfaat dan berkah buat kita semua. Aamiin yaa rabbal ‘alaamin. Waallahua’lam bish shawaab.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id /pentingnya memberi maaf kepada orang lain