Serial Abunawas: Membuktikan Aliran Angin

Serial Abunawas:  Membuktikan Aliran Angin

Ilustrasi Abunawas datang ke istana-Ist-radarbengkulu.disway.id

Panas hati Abunawas dikatakan seperti itu. Dia tidak menjawab  bukan karena tidak tahu. Tapi dia sengaja berbuat begitu  agar Baginda segera menyuruhnya berhenti mengeroki dan memijat. Kalau ditanggapi lama-lama, Baginda semakin keenakan dikeroki dan dipijat.

''Kalau hamba tahu, apa hadiahnya?''tantang Abunawas menangggapi Baginda.

 

''Kau minta apa?'' Baginda balik menantang.

''Terserah Baginda mau beri apa?!''

''Ya, sudahlah, nanti aja. Yang penting sekarang apa jawabannya?''

Sambil memijat, Abunawas berpikir mencari jawaban. Dia tidak ingin berpikir lama-lama. Karena kalau kelamaan berpikir, semakin lama pula dia memijat Baginda.

 

Lima menit, sepuluh menit, Abunawas belum juga mendapat jawaban yang pas. Abunawas mulai panik. Untungnya disaat kritis  itu, tiba-tiba Abunawas mendapat ide. Ia yakin bisa memberi jawaban pertanyaan Baginda, sekaligus membalas kekesalannya.

'Ayo Abunawas, apa jawabannya?!'' tagih Baginda tak sabar menunggu jawaban Abunawas.

Sesaat setelah Baginda bertanya begitu, tiba-tiba Abunawas memukul punggung Baginda dengan keras. Buukk! Baginda kaget dan berteriak kesakitan.''Aduh...!!!''


--

 

''Abunawas , kau gila apa?! Mengapa tiba-tiba kau memukul punggungku?! ''damprat Baginda tak habis pikir.

''Maaf Baginda... Itulah jawaban pertanyaan Baginda,'' jawab Abunawas , tenang. Dia sama sekali tak merasa bersalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu.disway.id