Kamu Harus Tahu, Sindrom Nasi Goreng Bisa Berakibat Fatal

 

RADARBENGKULU - Banyak kalian yang pastinya menyukai Nasi goreng, disamping praktis rasanya cukup nikmat dan Nasi goreng juga makanan favorit di Indonesia yang dibuat dari bahan utama nasi, yang dicampur dengan bumbu dan topping lainnya. Akan Tetapi kalian perlu berhati-hati saat mengonsumsinya, karena ada risiko sindrom Nasi goreng atau fried rice syndrome.

Diketahui sindrom nasi goreng adalah keracunan yang terjadi akibat mengonsumsi makanan kering tertentu. Dalam kondisi kering, makanan seperti pasta dan nasi, berpotensi mengandung bakteri Bacillus cereus. Diketahui, Bacillus cereues bisa menjadi racun jika dipanaskan dan dibiarkan terlalu lama.

Hal itu bisa menjadi Kekhawatiran atas potensi keracunan makanan, yang mana mendorong ahli gizi untuk menjelaskan suhu yang aman atau tidak untuk menyimpan sisa makanan.

Menurut beberapa pendapat para ahli, makanan sisa yang tidak disimpan di dalam lemari es, ditambah lagi suhunya tiba-tiba bisa mencapai di atas 4 derajat Celcis, maka bakteri dapat mulai berkembang biak. 

 

Bahkan disarankan untuk tidak meninggalkan makanan bertepung seperti pasta dan nasi di suhu ruang. Yang mana akan timbul bakteri yang sangat spesifik dan dapat tumbuh subur serta bisa menghasilkan racun yang stabil terhadap panas. Kendati dipanaskan, racun dalam makanan tak dapat terbunuh.

 

Dari pemberitaan yang ada, kondisi tersebut Kondisi ini pernah terjadi pada seorang remaja di Belgia dan meninggal dunia setelah memakan pasta yang disimpan di suhu ruang selama lima hari.

Bahkan, dalam jurnal pemberitaannya disebutkan bahwa remaja tersebut meninggal dunia karena sindrom nasi goreng.

 

Diketahui dalam waktu 30 menit setelah makan remaja itu mengalami sakit perut yang hebat, mual, dan sakit kepala, bahkan sempat mengalami diare cair dan muntah-muntah yang pada akhirnya remaja tersebut meninggal dunia. 

 

Hasil autopsi menunjukkan adanya nekrosis hati atau kondisi matinya organ hati. Selain itu, terlihat juga tanda-tanda pankreatitis akut.

Sumber: