Minim Pengetahuan, Keluarga Muda di Kampung KB Desa Terpencil Hadiri Sosialisasi Stunting
Suasana Promosi Program Percepatan Penurunan Stunting Wilayah Khusus Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Lagan Bungin-adit/ist-radarbengkulu
RADARBENGKULU - Promosi Program Percepatan Penurunan Stunting Wilayah Khusus Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Lagan Bungin, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah tak sedikit dihadiri peserta dari kalangan keluarga muda.
Kehadirannya tersebut untuk mendapatkan pengetahuan tentang stunting, yang merupakan pengetahuan baru bagi masyarakat di daerah itu.
BACA JUGA:Tahukah Kamu ? Alat KB Terfavorit Orang Bengkulu
Desa Lagan Bungin sebuah desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Semidang Lagan termasuk desa yang terbilang dekat dengan pusat ibukota provinsi, yaitu Kota Bengkulu hanya 35 kilometer. Untuk sampai di desa tersebut hanya memerlukan waktu 45 menit.
Kendati demikian, desa yang dipimpin oleh Kepala Desa Robi Rinaldi tergolong minim pengetahuan tentang stunting alias tubuh kerdil. Desa Lagan Bungin merupakan sebuah kecamatan baru hasil pemekaran.
BACA JUGA:Masih Percaya Mitos Tentang Pil KB dan Alat Kontrasepsi? Simak Ulasan Ini
Sebelumnya desa yang berpenduduk 119.599 jiwa berada wilayah kecamatan induk, yaitu Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Utara. Rendahnya pengetahuan tentang stunting menjadi alasan dijadikan lokasi fokus (lokus) kampanye pencegahan stunting.
Saat kampanye pencegahan stunting di desa tersebut, hadir Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah,SH, M.P.H bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Elva Hartati,S.IP,MM dengan menggandeng unsur Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah (Kepala Dinas P3APPKB) Wijaya Atmaja dan Kepala Desa Lagan Bungin, Robi Renaldi.
Suasana saat kampanye pencegahan stunting -adit/ist-radarbengkulu
Sosialisasi program percepatan penurunan stunting pada pekan ketiga Oktober 2023 itu BKKBN menggaungkan perubahan perilaku hidup sehat dan pemenuhan gizi pada bayi sejak 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang cukup mampu menarik perhatian ratusan peserta yang didominasi keluarga muda.
Bahkan kelompok usia tua pun ikut menyaksikan pesan-pesan pencegahan stunting dan dampaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu