Tokoh Adat Masyarakat Pekal Sepakat Hidupkan Kembali Budaya Yang Telah Hilang

Tokoh Adat Masyarakat Pekal Sepakat Hidupkan Kembali  Budaya  Yang Telah Hilang

Foto bersama disela-sela Rembuk Tokoh Adat Masyarakat Pekal-Berlian-radarbengkulu

Dalam acara rembuk tokoh masyarakat Pekal tersebut ada beberapa hal yang dihasilkan.

Pertama, membangkitkan kembali atau menghidupkan kembali Tari Gandai, Pencak Silat, Gamat dan lain-lain di setiap Desa Pekal. Karena, tari khas Pekal ini banyak hilang dan punah.

BACA JUGA:Desa Pekalongan Sukses Gelar Musyawarah Program Ketahanan Pangan dan Ekonomi

 

''Karena saat ini perkembangan zaman, maka tarian ini akan punah, maka tari gandai tersebut setiap desa bangkitkan kembali dengan cara didukung oleh pemerintah desa dengan dana desa dibantu oleh dana CSR dan dana Pemerintah Kabupaten, Provinsi bahkan Pusat dengan cara mendirikan Sanggar Tari. Maka dengan dilestarikan dan dihidupkan kembali tarian tersebut maka anak cucu kita tidak hilang atau lupa. ''

Kedua, yaitu menghidupkan kembali fungsi kepala Kaum, pembantu pemangku adat/kepala desa. Sebab, saat ini di desa Pekal, kepala Kaum hanya ditempat tertentu. Sedangkan fungsi kepala Kaum sangatlah penting.

BACA JUGA:Rohidin Masuk Kaum 14, Masy Pekal Siap Menangkan R2

 

''Karena permasalahan di desa atau kegiatan adat di desa fungsi Kepala Kaum sangat di butuhkan, maka ke depan, Kepala Desa dan tokoh adat serta Sarak setiap desa menghidupkan kembali kepala Kaum dan memfungsikannya sebagai mana adat Pekal terdahulu.''

Ketiga, permasalahan yang buming saat ini adalah Kecamatan Ulok Kupai dan Kecamatan Napal Putih tentang asusila dan kekerasan terhadap anak.

 

''Kita semua mendukung langkah dilakukan oleh pihak kepolisian dan kita sebagai tokoh adat desa tetap mencari solusi dan sosialisasi bahwa tindakan tersebut adalah tidak benar. Pelaku harus dihukum berat. Maka kita sebagai tokoh adat dan tokoh masyarakat harus mengingatkan dan mensosialisasikan ke masyarakat, harus waspada tentang tindakan asusila tersebut dengan memfungsikan lembaga yang ada di desa. ''

Seperti pemerintah desa, BPD, Lembaga Adat, kelompok peduli terhadap anak dan perempuan dan masyarakat lainnya saling berkolaborasi untuk mencegah tidak terjadi dan terulang kembali. 

 

Terakhir, sebentar lagi ada kegiatan hajat  besar bagi kita, yaitu pemilihan Presiden/Wakil Presiden, DPD, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan Kepala Darah, maka untuk menjaga ketentraman dan kenyaman kita bersama maka saling menghargai satu sama lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu