APDESI dan Forum Kades Siap Dukung Pembinaan Adat dan Budaya Pekal

 

RADARBENGKULU - Ketua Asosiasi Pemerintah Desa  Indonesia (APDESI) Kabupaten Bengkulu Utara  dan juga Ketua Forum Kepala Desa Ulok Kupai, M Jafri S. Ip didamping Ketua Forum Kepala Desa Napal Putih Hosen dan pengurus lainnya siap mendukung dan melaksanakan hasil kegiatan Rembuk Tokoh Adat Masyarakat Pekal.

Yaitu Pelestarian Adat, Budaya serta menjaga Kamtibmas di desa, terutama yang ada di Bumi Pekal. Hal ini disampaikannya saat menyampaikan pendapat dalam rembuk tersebut.

BACA JUGA:Bengkulu Utara Apresiasi Kegiatan FGD Bersama UPP Saber Pungli Provinsi

 

Jafri  mengatakan, ''Kami dari Kepala Desa siap membantu apa hasil rembuk hari ini demi kebersamaan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat. Kami siap membantu pemerintah, baik program pusat, daerah maupun desa kami sendiri. Karena kami kepala desa adalah sebagai pimpinan pemerintahan di desa di bantu oleh perangkat desa dan diawasi oleh BPD serta masyarakat.''

"Kami hadir di tengah masyarakat terus berupaya yang terbaik untuk kemajuan daerah. Beberapa hari yang lalu kami menghadiri acara yang digagas oleh salah satu ormas kesukuan di Bengkulu Utara. Yaitu PKMP. Kami hadir dalam undangan tersebut dalam kapasitas peserta dengan Rembuk Adat Tokoh Masyarakat Pekal," ujarnya.

BACA JUGA:Wabup Arie Serahkan Bantuan Operasional untuk BKMT Bengkulu Utara Rp 125 Juta

 

Dalam acara Rembuk/Musyawarah Adat Pekal tersebut banyak hal yang dapat diambil dan siap mendukung apa lagi ada kegiatan desa yang mana dalam kegiatan tersebut yaitu pengembangan dan pelestarian adat dan budaya lokal desa, menjaga situasi kamtibmas desa, dan tercetus suatu aturan tentang perdes yang ada di desa.

Yaitu Perdes adat untuk menangkis terjadinya asusila terhadap anak di bawah umur dan kekerasan anak dan perempuan.

BACA JUGA:Ikuti Focus Group Discussion (FGD) dan Deklarasi Pemilu Damai, Ini Pesan Wabup Bengkulu Utara

 

"Tentang Pengembangan Tari Gandai, Gamat dan Pencak silat kami terus berupaya untuk mencari solusi dikembangkan. Karena benar, saat ini bisa pakai dana desa, namun dana desa tidaklah cukup. Karena, banyak kebutuhan lain juga skala prioritas, maka kami akan cari solusi lain. Seperti CSR dan pemerintah kabupaten dan provinsi. Intinya, kami siap berkolaborasi untuk membangun adat dan budaya Suku Pekal dan mengajak generasi muda Pekal untuk mengembangkan adat budaya Pekal jangan sampai punah di telan bumi. Karena, Aadat dan budaya serta tarian khas suatu daerah harus dikembangkan dengan baik. Jangan sampai anak cucu kita tidak tahu," ujar mantan dewan Bengkulu Utara ini.

Sumber: radarbengkulu