Meski Harga Naik, Plastik Mulsa Masih Laris, Padahal Aktivitas Pertanian Sedang Sepi, Apa Ada Pasar Baru?

Meski Harga Naik, Plastik Mulsa Masih Laris, Padahal Aktivitas Pertanian Sedang Sepi, Apa Ada Pasar Baru?

Plastik Mulsa Hitam juga dimanfaatkan untuk buat layang layang-Ist-

BACA JUGA:Anak Kecil Asal Pondok Kelapa Hanyut di Sungai

"Tetap turun, pestisida, racun, dan lain, termasuk pupuk penjualan turun. Yang garap lahan turun drastis sekarang ini," pungkasnya. 

 

Sementara itu, Alpin, warga Air Manjuto, seorang pecinta dan pembuat layang-layang mengatakan lebih senang membuat layang-layang berbahan plastik mulsa. Karena lebih kuat. 

 

Untuk urusan variasi warna, tidak jadi masalah, sambung Alpin. Ada yang senang warna hitam, maka tidak perlu dipoleh. Jika ada yang senang layangan berwarna, tinggal warna perak diletakan di bagian bawah, lalu diwarnai dengan cat minyak ataupun cat semprot. 

 

"Kalau saya, dibandingkan kertas atau plastik biasa, saya lebih senang pakai mulsa. Lebih kuat! Tapi sekarang harga mulsa naik nyaris 100 persen. Dari Rp 3.000 per meter, jadi Rp 5.000," demikian Alpin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: