Meski Harga Naik, Plastik Mulsa Masih Laris, Padahal Aktivitas Pertanian Sedang Sepi, Apa Ada Pasar Baru?

Meski Harga Naik, Plastik Mulsa Masih Laris, Padahal Aktivitas Pertanian Sedang Sepi, Apa Ada Pasar Baru?

Plastik Mulsa Hitam juga dimanfaatkan untuk buat layang layang-Ist-

 

RADARBENGKULU - Plastik hitam perak atau plastik mulsa yang biasa digunakan untuk pertanian, tetap laris di Mukomuko, meski saat sekarang ini aktivitas pertanian sedang sepi, dampak kemarau.

Pasar plastik mulsa berpindah. Hal ini diungkapkan Ujang, salah seorang pemilik toko pertanian di Mukomuko ketika dikonfirmasi, Rabu (25/10). 

BACA JUGA:Anak Kecil Asal Pondok Kelapa Hanyut di Sungai

Menurut Ujang, ia sempat khawatir dan tidak menambah stok barang dagangan saat musim kemarau datang. Ini lantaran takut tidak laku. Termasuk stok plastik mulsa. 

Tapi syukur, lanjut Ujang, dua bulan terakhir, permintaan terhadap plastik mulsa cukup banyak. Sampai-sampai ia harus pesan lagi kepada agen. Permintaan plastik mulsa datang dari seniman layang-layang, atau warga yang ingin membuat layang-layang. 

BACA JUGA:Sudah Tahukah Anda Apa itu Premi Asuransi? Yuk Kenali Jenis dan Tips Memilih Premi Asuransi

"Jadi, sekarang sedang musim layangan, plastik mulsa banyak dijadikan bahan membuat layang-layang. Katanya, lebih kuat dibandingkan plastik layangan yang biasa dijual," kata Ujang. 

 

Kendati demikian, permintaan terhadap plastik mulsa tidak sebanyak saat musim pertanian. Sebab, kebutuhan layangan jumlahnya tidak sebanyak pertanian. 

BACA JUGA:10 Resep Soto yang Membangkitkan Selera Makan, Boleh Dicoba Buat di Rumah, Gampang Banget Kok

"Penjualan tetap turun. Tapi, maksud saya lumayan membantu penjualan. Kalau petani belinyakan gulungan per rol. Kalau yang untuk layang-layang ini meteran. Paling banyak 10 meter. Tapi yang beli cukup banyak juga," beber Ujang. 

 

Meski demikian, tambah Ujang, penjualan alat kelengkapan pertanian tetap turun di musim kemarau ini. Hal itu ditenggarai sepinya aktivitas pertanian jangka pendek. Seperti holtikultura dan tanaman pangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: