Heboh, Sempat Dikira Pertanda Alam, Rupanya Ini Penyebab Banyak Ikan Terdampar di Mukomuko
![Heboh, Sempat Dikira Pertanda Alam, Rupanya Ini Penyebab Banyak Ikan Terdampar di Mukomuko](https://radarbengkulu.disway.id/upload/919977baba71bf253e22208e9d8bbe9b.jpg)
Emak-emak sedang memungut ikan-ikan yang terdampar-Seno-radarbengkulu
RADARBENGKULU - Warga Mukomuko sempat dihebohkan dengan banyaknya ikan mati di pantai Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko Minggu pagi (5/11).
Kemudian, ada yang gembira dengan fenomena itu, karena bisa memungut ikan secara gratis. Akan tetapi, ada juga yang khawatir lantaran takut sebagai tanda akan terjadi bencana alam.
BACA JUGA: Mukomuko Butuh Tambahan Kontainer Sampah
Belakangan dipastikan, ikan-ikan yang mati lalu dibawa ombak ke pantai bukan adanya fenomena laut. Melainkan itu ikan tangkapan nelayan yang sengaja dibuang, karena sudah tidak kuat menampung saking banyaknya hasil tangkapan.
"Bukan. Itu buangan nelayan. Terlanjur mati, kemudian diterjang ombak sampai ke pantai," ujar Kadis Perikanan Mukomuko, Eddy Aprianto, SP. M.Si ketika dikonfirmasi RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Minggu (5/11).
BACA JUGA: Ini Dia Penyebabnya, Serapan Dana Gaji PPPK 2023 Pemkab Mukomuko Bakal Rendah
Kata Kadis, saat ini hasil tangkapan nelayan sedang melimpah. Sayangnya, harga ikan sedang turun. Saking banyaknya hasil tangkapan, nelayan melakukan sortir (pemilihan) di tengah laut. Ikan yang tidak berharga dilepas kembali ke laut.
"Kalau sekarang ikan yang mati-mati di pantai itu tidak ada harganya. Dari pada memberati perahu nelayan, jadi mereka lepas lagi. Sayangnyakan ikan yang dilepas itu banyak yang mati, karena ikan itu terkena jaring," papar Eddy.
BACA JUGA:Aduh, Pemkab Mukomuko Berpotensi Kehilangan Dana Rp 18 Miliar
Eddy memastikan ikan-ikan yang mati dan terdampar di pantai itu aman untuk dikonsumsi. Hanya saja ia mengingatkan, bagi warga yang mengambil tetap memperhatikan kebersihan dan kondisi daging ikan. Pilih ikan yang masih segar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu