Kriteria Pemimpin Amanah

Drs. H. Alwi Hasbullah-Adam-radarbengkulu
Amanah berarti kepercayaan atau bisa dipercaya. Amanah berasal dari akar kata yang sama dengan iman. Jadi, amanah itu implikasi dari iman. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya :
''Tidak ada iman bagi orang-orang yang tidak menunaikan amanah, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak menunaikan janji.''
Ini berarti, kalau ada iman, maka ada amanah. Makin kuat iman, semakin kuat pula sifat amanah pada seseorang. Amanah juga memiliki implikasi sosial.
Wujudnya berupa rasa aman dan kedamaian pada masyarakat. Kata al-amn yang di-Indonesiakan menjadi rasa aman dan damai berasal dari akar kata yang sama dengan amanah.
Ini juga mengandung makna bila pemimpin amanah, bisa dipercaya, lantaran dapat melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab maka kehidupan masyarakat akan aman dan damai.
Semakin amanah seorang pemimpin, semakin aman dan sejahtera rakyat. Dalam bahasa modern, amanah itu disebut trust (kepercayaan) artinya layak dan bisa dipercaya.
Pemimpin amanah memiliki setidak-tidaknya tiga kriteria.
Pertama, kapabilitas. Yakni kemampuan atau kompetensi. Ini diukur, antara lain, melalui kecerdasan / kepandaian dan ilmu serta keterampilan mengelola dan
memimpin. Manusia secara umum sulit atau tidak bisa memberi kepercayaan kepada orang yang bodoh atau tidak kompeten.
Kedua, Integritas. Yakni, kualitas moral dan keluhuran budi pekerti. Integritas menunjuk pada satu kata dan laku perbuatan. Dalam integritas itu terdapat karakter.
Karakter berbeda dengan citra. Karakter adalah apa yang sebenarnya mengenai diri kita, sedangkan citra adalah apa yang dibayangkan orang tentang kita yang boleh jadi bukan diri kita yang sebenarnya. Pemimpin memerlukan karakter, bukan citra, karena pencitraan adalah penuh dengan kepura-puraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu