4 Gereja Peninggalan Kolonial Belanda yang Berada di Kabupaten Malang, Berikut Sejarahnya

4 Gereja Peninggalan Kolonial Belanda yang Berada di Kabupaten Malang, Berikut Sejarahnya

Berikut ini Deretan Gereja Peninggalan Kolonial di Kabupaten Malang dan sejarah pembangunannya -Ist-

Lisensi resminya kemudian dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda di Batavia pada tanggal 25 Juni 1895, meskipun izin tersebut baru sampai di Sitiarjo pada tanggal 11 Februari 1897. Keluarnya izin lambang singa atas nama pemerintah Hindia Belanda juga menandai terbentuknya pasamuwan (jemaat) di Sitiarjo.

BACA JUGA:Anggota Banser Seluma Siap Siaga Amankan Gereja

2. Sejarah GKJW Peniwen, Kabupaten Malang

Gereja peninggalan kolonial ini terletak di Jalan Raya Peniwen No. 15 Desa Peniwen, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dekat Tugu Pembunuhan Peniwen.

Pada tahun 1857, beberapa keluarga Kristen di desa tersebut pada tanggal 17 Agustus 1880 mencoba melakukan babat alas (penggundulan hutan) di lereng selatan Gunung Kawi, yang kemudian menjadi desa Peniwen. Saat ini mereka juga membangun gereja sebagai tempat ibadah. Awalnya, pembangunannya cukup sederhana.

Dan lokasi gereja peninggalan kolonial ini bukan pada lokasinya saat ini melainkan di dekat Peniwen Affair Memorial. Kemudian dibentuklah sebuah kampung yang diberi nama Kampung Krajan. Desa tersebut merupakan bagian dari Desa Kromengan.

 

3. Sejarah GKJW Suwaru, Bupati Malang.

Gereja peninggalan kolonial lainnya bernama GKJW Suwaru terletak di Desa Suwaru, Pagelaran, Kabupaten Malang. Dikutip dari berbagai sumber, terbentuknya gereja ini diawali dengan kunjungan misionaris Belanda ke desa tersebut saat Tahun Baru.

Setelah agama Kristen menyebar di desa Suwaru, Masyarakat tetap menjalankan ibadah di rumah masing-masing. Terakhir, jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Suwaru didirikan pada tahun 1800-an Dekorasi atau bangunan gereja dipenuhi dengan arsitektur kolonial.

Anda bisa melihat jendela-jendela besar yang menghiasi dinding gereja. Pintu gereja kolonial ini masih sangat klasik. Untuk model dengan 2 pintu dan layer horizontal. Tak ketinggalan gedung bertingkat dengan lantai mengkilat khas bangunan jaman dulu.

Di luar gereja ada menara yang di atasnya terdapat salib besar. Oleh karena itu, keaslian gereja kolonial ini tetap terjaga dengan baik. Keberadaan Bupati GKJW Suwaru Malang turut ikut serta atas berdirinya gereja peninggalan kolonial Belanda di wilayah selatan Malang.

 

4. Gereja Katolik Jago, Lawang, Kabupaten Malang.

Gereja Katolik Jago yang terletak di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Dikutip dari berbagai sumber, gereja peninggalan kolonial ini didirikan pada tanggal 20 Januari 1918.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: