Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Dr. H. Khoiruman, M.Pd.I-Adam-radarbengkulu
Terutama perlu kita ingat saudara kita yang waktu puasa tahun lalu pernah sakit dan tidak puasa. Terkhusus perlu kita ingatkan sebagian besar kaum hawa seperti istri-istri kita, anak perempuan kita, dan saudara perempuan kita yang kemungkinan besar mempunyai utang puasa karena datangnya haidh dibulan Ramadhan tahun lalu untuk segera membayar utang puasanya.
Karena Sayyidatina ‘Aisyah isteri nabi juga membayar utangnya dibulan Sya’ban. Karena, selain bulan Sya’ban beliau sibuk melayani berbagai kebutuhan Rasulullah. Sedangkan dibulan Sya’ban Rasulullah lebih banyak puasa Sunnah.
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah
Ketiga, mengkaji, memahami, dan mendiskusikan kembali tentang Fikih Puasa. Tujuannya adalah supaya ikhtiar pelaksanaan puasa kita bisa maksimal sesuai dengan yang dikehendaki Allah. Jangan sampai puasa kita hanya mendapatkan lapar dan haus saja, tidak mendapatkan nilai nilai puasa yang luhur.
“ Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan (nilai – nilai luhur) dari puasanya kecuali hanya mendapatkan lapar dan haus saja. “ (HR.Al-Nasai dan Ibnu Majah)
Untuk itu perlu kiranya mengkaji ulang tentang syarat sah puasa, rukun puasa, sunnah puasa, makruh puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, hal-hal yang mengurangi pahala puasa. Semua hal tersebut penting kita pahami dan kita amalkan dalam menyempurnakan puasa kita.
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah
Keempat, mempersiapkan kebutuhan logistik selama berpuasa. Kebutuhan ini menjadi sangat penting. Jangan sampai sesorang beralasan tidak berpuasa hanya karena tidak bisa makan sahur atau berbuka puasa.
Maka kita berharap pemerintah bisa memastikan ketersediaan dan ketercukupan bahan bahan pokok selama bulan Ramadhan. Sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan dan menjangkaunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu