Tiga Fotografer Nyaris Hanyut, Warga Simpang Minta Bangun Jembatan

Tiga Fotografer Nyaris Hanyut,  Warga Simpang Minta Bangun Jembatan

Sekda Seluma sidak jembatan gantung Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara-Wawan-radarbengkulu.disway.id

RADARBENGKULU - Tiga pemuda yang berprofesi sebagai fotografer, Minggu ,3 Maret 2024 sekitar pukul 19.00 WIB nyaris terseret arus sungai Desa Simpang bersama mobil Suzuki Katana.

Kejadian ini menghebohkan warga lantaran satu dari dua fotografer terkurung didalam mobil. Ketiganya adalah Fajri dan Alex, warga Kelurahan Bunga Mas dan Nopri, Pemuda Desa Tenangan Kecamatan Seluma Timur.

BACA JUGA:Kodim 0425 Seluma Pantau Harga di Pasar, Ini Hasilnya

 

 Kronologis bermula, saat itu ketiganya bermaksud hendak menuju Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara. Setibanya di lokasi, mobil yang dikendarainya melintas di sungai yang merupakan salah satu akses jalan menuju Desa Simpang lantaran tidak ada jembatan.

Namun, tiba-tiba saja air dari hulu membesar dan menyeret mobil hingga beberapa meter. Dua pemuda, yakni Alek dan Nopri mencoba keluar dan melompat dari dalam mobil untuk menyelamatkan diri. Sementara rekannya, Fajri masih memilih bertahan di dalam mobil di belakang kemudi stir.

BACA JUGA:Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia Kabupaten Seluma Gelar Rapat Kerja Daerah

 

" Mereka bermaksud hendak ke pesta ke Desa Simpang karena ada job foto pesta. Saat melintas, air masih surut sekitar lutut kaki, tapi tiba-tiba air membesar dan menyeret mobil beberapa meter," kata Widia Natalia, ibu salah satu korban bernama Fajri, menceritakan histerisnya kejadian, Senin, 4 Maret 2024.

Saat itulah, kedua korban berlari ke pemukiman warga untuk mencari pertolongan. Dengan dibantu warga, langsung berupaya menarik mobil korban menggunakan mobil touring dan mengeluarkan salah satu korban yang masih terkurung di dalam mobil.

BACA JUGA:Masih Diverifikasi, 500 Rumah Tidak Layak Huni di Seluma Bakal Terima Listrik Bersubsidi 450 VA

 

" Sudah saatnya pemerintah memprioritaskan pembangunan jembatan. Karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses pintu keluar masuk desa," ujar Rebi, salah seorang guru SDN Simpang yang setiap harinya melintas di kawasan tersebut. ()

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu