Kantor Bahasa Melaksanakan Diskusi Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa Daerah Provinsi Bengkulu

Kantor Bahasa Melaksanakan Diskusi Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa Daerah Provinsi Bengkulu

Kantor Bahasa Melaksanakan Diskusi Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa Daerah Provinsi Bengkulu-Ist-

RADAR BENGKULU - Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melaksanakan DKT Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa Daerah Revitalisasi Bahasa Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2024 pada Rabu—Jumat, 20—22 Maret 2024 di Two K Azana Style Hotel Bengkulu.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun dan mengembangkan Modul Pembelajaran Bahasa Daerah Provinsi Bengkulu yang pada tahun sebelumnya telah memuat materi dalam tiga bahasa yaitu bahasa Rejang, bahasa Enggano, dan bahasa Bengkulu dialek Serawai.

BACA JUGA:14 Makanan dan Minuman yang Harus Dikurangi atau Bahkan Dihindari Penderita Tekanan Darah Tinggi

BACA JUGA:Harga Kopi di Provinsi Bengkulu Melonjak Tajam, Tembus Hingga Rp 60 Ribu Per Kilogram

Tahun 2024, modul tersebut kembali dikembangkan karena adanya penambahan empat dialek dalam bahasa Bengkulu yaitu dialek Pasemah, dialek Nasal, dialek Lembak, dan dialek Pekal. 

Para penyusun modul yang diundang oleh Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu didominasi oleh penutur jati dari empat dialek yang baru akan direvitalisasi pada tahun ini yaitu tiga orang penutur jati dialek Pekal, tiga orang penutur jati dialek Nasal, tiga orang penutur jati dialek Lembak, dan tiga orang penutur jati dialek Pasemah.

Selain itu, Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu juga mengundang empat orang penutur jati bahasa Enggano, satu orang penutur jati bahasa Rejang, satu orang penutur jati bahasa Bengkulu dialek Serawai, 7 orang maestro RBD Bengkulu, serta 5 orang penyunting bahasa. 

BACA JUGA:Jaya Marta Gelar Reses Pertama Tahun 2024, Siap Menampung Persoalan Masyarakat Kecamatan Gading Cempaka Kota

Ketua panitia kegiatan, Riqqah Dhiya Ramadhanty, S.Pd., M.A., menyebutkan bahwa materi yang akan menjadi wahana pembelajaran RBD tahun ini tetap mengadopsi materi pada tahun sebelumnya yang terbagi menjadi dua jenjang pendidikan, untuk jenjang SD materi pembelajaran bahasa daerah yang diterapkan adalah membaca dan menulis puisi berbahasa daerah, berpidato dalam bahasa daerah, mendongeng dalam bahasa daerah, dan membaca serta menulis Aksara Ulu.

Sedangkan untuk jenjang SMP materi pembelajaran bahasa daerah yang diterapkan adalah menulis cerpen berbahasa daerah, komedi tunggal berbahasa daerah, tembang tradisi, dan membaca serta menulis Aksara Ulu. 

Prof. Sarwit Sarwono, M.Hum., yang tahun ini kembali memimpin tim penyusunan modul menyampaikan proses diskusi bahwa penyusunan modul pembelajaran bahasa daerah ini merupakan hal yang inovatif dan krusial dalam proses RBD di Provinsi Bengkulu.

Meski demikian, modul ini tidak membatasi kreatifitas dan inovasi dalam penerapannya di kelas oleh Guru Master sehingga dapat bebas diaplikasikan dan diinterpretasikan sepanjang ditujukan demi proses revitalisasi bahasa daerah.

Selain itu, penyusunan modul pembelajaran bahasa daerah ini dapat menjadi proses pemersatu antar kelompok etnis yang ada di Provinsi Bengkulu agar dapat bersama-sama mengangkat identitas Bengkulu sebagai provinsi yang kaya akan keberagaman budaya dan adat istiadat yang adiluhung. 

Terakhir, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., menyampaikan pada penutupan kegiatan penyusunan modul tidak terbatas selama tiga hari di lokasi kegiatan tetapi akan dilanjutkan secara daring hingga modul benar-benar maksimal tersusun dan siap didiseminasikan pada saat Peningkatan Kompetensi Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024 di bulan Mei nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: