Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko Tuntas Safari Ramadan di 15 Kecamatan, Sosialisasi dan Tampung Aspirasi

Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko Tuntas Safari Ramadan di 15 Kecamatan, Sosialisasi dan Tampung Aspirasi

Safari Ramadan dilaksanakan secara maraton dimulai sejak 23 Maret di Kecamatan Malin Deman dan Air Rami. Kemudian finis di Kecamatan Penarik pada hari Sabtu 30 Maret 2024-Seno/RBI-

Di Jakarta, lanjut Sapuan, ia berjuang merebut dana dari pemerintah pusat. Pertemuan demi pertemuan rutin dilakukan kepada lembaga pemerintahan pusat. Baik itu pertemuan formal maupun non formal. 

"Ada 500 lebih kabupaten/kota se-Indonesia. Semua sama masih berharap kucuran dana pusat. Kalau kita tidak sering meminta, cuma mengandalkan sistem formal saja, sulit bagi Mukomuko daerah yang jauh bisa mendapat dana pusat," ujar Bupati Sapuan. 

Terbukti, pada tahun 2023 Kabupaten Mukomuko mendapat kucuran dana pusat mulai dari dana Inpres bidang infrastruktur maupun dana alokasi khusus (DAK) cukup signifikan. Lebih dari Rp 100 miliar. Sehingga pada tahun 2023 jalan-jalan yang selama ini puluhan tahun belum bisa dibangun, bisa dibangun dan sudah mulus. 

Satu lagi, Rumah Sakit tipe Pratama juga bisa dibangun di Kecamatan Ipuh untuk melayani masyarakat Kabupaten Mukomuko wilayah bagian selatan. 

"2021 sampai 2022 kita belum bisa berbuat banyak karena pasca pandemi Covid-19. Namun Alhamdulillah, 2023 kita bisa membangun infrastruktur yang selama ini jadi PR besar kita, jalan Malin Deman, Jalan SP2 - SP4 Penarik. Termasuk Rumah Sakit Pratama Ipuh. Dana pembangunan Mukomuko paling besar dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Bengkulu pada tahun 2023 lalu," papar Sapuan. 

"Bupati-bupati terdahulu, bapak ibu, bukan tidak ingin membangun jalan-jalan di daerah kita, tapi uang daerah tidak cukup. Makanya, saya sama Bu Wasri berjuang meminta uluran pemerintah pusat," imbuh Bupati. 

Bupati Sapuan tidak mempersoalkan ada masyarakat merasa keberatan karena Bupati jarang menemui masyarakat. Tapi, itu pilihan demi kemajuan daerah. 

"Terus terang, saya ini orang kampung. Seneng saya bertemu, berbincang dengan masyarakat. Apalagi kadang kami dijamu. Senang saya. Tapi saya tidak mau cuma tebar senyum, saya malu kalau saya tidak bisa membangun. Tidak apa-apa kalau ada yang tidak senang saya jarang turun kelapangan, yang penting pembangunan bisa kita percepat," papar Bupati, lagi. 

Sejatinya, tambah Sapuan, Bupati dan Wakil Bupati merupakan satu kesatuan sebagai kepala daerah. Sapuan dan Wasri telah bersepakat, Wabup lebih banyak menyapa masyarakat atau turun dari desa ke desa. 

Sapuan memastikan, keluhan dan harapan warga yang disampaikan kepada Wabup itu sampai juga kepada dirinya sebagai Bupati Mukomuko. 

"Saya dan Bu Wabup berbagi tugas. Apa yang disampaikan ke Bu Wabup, kami diskusikan bersama. Kami cari solusi. Bupati dan Wabup itu sama, Kepala Daerah. Yang penting bagi kami, Sapuan-Wasri, mewujudkan pembangunan daerah," pungkas Sapuan. (sam/prw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: