Ikhlas Dalam Melaksanakan Ibadah

Ikhlas Dalam Melaksanakan Ibadah

Dr. H. Suwarjin, MA -Adam-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Para pembaca yang berbahagia dan dimuliakan Allah, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya,  Ikhlas Dalam Melaksanakan Ibadah.

Materi ini ditulis oleh  Ustadz  Prof. Dr. KH. Suwarjin, MA . Ia adalah Dekan Fakultas Syari'ah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Raya Baitul Izzah, Jalan Raya Pembangunan Kelurahan Padang Harapan, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu.

 

Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

 

Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia,

Pengertian Ikhlas 

Ikhlas merupakan bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, ikhlas berasal dari kata Khulush yang berarti murni, terbebas dari kontaminasi.

 

Dalam bahasa Indonesia kata ini sering dipahami secara rancu dengan kata ridho atau rela. Misalnya, jika seseorang kehilangan barang miliknya, kita sering menasihatinya dengan mengatakan: ''Sudahlah, diikhlaskan saja''. Padahal mestinya nasihat tersebut berbunyi: ''Sudahlah, direlakan saja''. 

Ikhlas dan Ridho merupakan bagian dari maqomat (stations) atau tangga-tangga pendakian spiritual yang harus ditapaki oleh seorang hamba menuju kesempurnaan diri.

 

Lalu apakah ikhlas itu? Imam al-Qusyairi dalam kitabnya Ar-Risalah al-Qusyairiyah mendefinisikan ikhlas dengan: Mengerjakan ibadah semata-mata karena Allah. Dengan demikian, ibadah yang ikhlas adalah ibadah yang dilakukan semata-mata karena Allah dan tidak terkontaminasi oleh maksud atau tujuan lain selain karena Allah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu