Perang Antara Iran vs Israel, Presiden Iran Ebrahim Raisi Mengalami Kecelakaan Helikopter

Perang Antara Iran vs Israel, Presiden Iran Ebrahim Raisi Mengalami Kecelakaan Helikopter

Presiden Iran Meninggal di Usia 63 Tahun, disaat perang Iran vs Israel masih berlangsung -Ist-

RADAR BENGKULU - Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia di usia 63 tahun dalam insiden kecelakaan helikopter.

Dalam kecelakaan helikopter itu juga menyebabkan meninggalnya menteri luar negeri berserta pejabat lainnya.

Semua penumpang dan pilot ditemukan tewas pada Senin pagi beberapa jam setelah helikopter mereka jatuh dalam kabut tebal di wilayah pegunungan di barat laut negara itu, media pemerintah melaporkan. 

BACA JUGA:Mohammad Mokhber Menggantikan Posisi Mendiang Ebrahim Raisi Sebagai Presiden Iran Sementara

BACA JUGA:Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Kecelakaan dan Hancur, Ebrahem Raisi Meninggal?

Kecelakaan ini terjadi menimbulkan penuh gejolak bagi Timur Tengah di tengah perang Israel-Hamas, di mana Raisi, di bawah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, melancarkan serangan drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada bulan lalu, dilansir pada CBSNews. 

Dibawah kepemimpinan Raisi, Iran telah melakukan pengayaan uranium yang hampir mendekati tingkat yang bisa dijadikan senjata. 

Sehingga hal tersebut dapat semakin meningkatkan ketegangan dengan negara-negara Barat, karena Teheran juga memasok drone pembawa bom ke Rusia untuk perangnya di Ukraina dan terus mempersenjatai kelompok proksi di Timur Tengah seperti pemberontak Houthi di Yaman dan Hizbullah Lebanon.

BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Wajib Mengetahui 6 Aturan yang Tidak Boleh Dilanggar Ketika Berada di Tanah Suci

BACA JUGA:Info Haji 2024, Jemaah Haji Indonesia Mulai Memasuki Kota Makkah

Tidak hanya itu, Raisi juga telah berkuasa setelah bertahun-tahun dengan melakukan protes besar-besaran terhadap pemerintahan teokrasi Muslim Syiah yang berkuasa di Iran, yang di mana Raisi merupakan salah satu anggota utamanya, protes besar-besaran itu terkait dengan perekonomian negara yang sedang lesu dan hak-hak perempuan. 

Semua faktor itulah yang membuat momen ini menjadi lebih sensitif bagi Teheran dan masa depan negaranya. 

Namun, walaupun sempat mengkhawatirkan, masyarakat Iran dengan cepatnya telah diyakinkan bahwa kehidupan akan terus berjalan sebagaimana yang terjadi oleh pemimpin tertinggi Iran, yaitu Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. 

Di bawah sistem pemerintahan republik Islam, ternyata presiden dan semua pejabat pemerintah lainnya bukanlah pengambil keputusan utamanya, jadi bersama dengan militer dan semua lembaga penegak hukum yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada Khamenei, yang pada usia 85 tahun telah memerintah negara tersebut sejak tahun 1989.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: