Bulan Dzulhijjah Penuh Khidmat

Bulan Dzulhijjah Penuh Khidmat

Dr. HM. Nasron HK. M.Pd.I-Adam-radarbengkulu

Sedangkan Imam Suyuthi mengatakan bahwa malam sepuluh itu ialah sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah.

 

Pendapat mengenai sepuluh malam Dzulhijjah dalam Surat Al Fajr ditegaskan pula oleh Syaikh Muhammad bin Nashiruddin Addimasyqi Asy Syafi’i: “Ayat walayalin ‘aysr menggunakan kalimat nakirah (umum) karena malam-malam itu adalah paling utamanya malam dalam setahun. Maka pendapat bahwa itu sepuluh malam Dzulhijjah sangat sohih dan masyhur.

 

Jamaah Jumat yang berbahagia

 

Para ulama menjelaskan bahwa fajar itu adalah fajar hari Arafah dan yang dimaksud malam sepuluh adalah sepuluh malam Dzulhijjah.”

Salah satu pesan penting yang dapat kita ambil dari peristiwa ‘Idul Adha ini adalah mengenai khutbah Rasulullah Muhammad SAW saat berkhutbah di depan para shahabatnya.

 

Dalam kitab Khutubatun Nabi Rasulillah SAW disampaikan bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda: Yang artinya : Hadits dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Rasulullah SAW berkhutbah kepada para umatnya pada hari Idul Qurban.

Nabi bersabda: “Wahai para manusia, hari apakah ini ? Mereka menjawab: Ini ini haram. Wahai para manusia, negara apakah ini ? Mereka menjawab: Ini negara haram.Wahai para manusia, bulan apakah ini? Mereka menjawab: Ini bulan haram.”

 

Nabi Muhammad SAW bersabda lagi : “Sesungguhnya darahmu, hartamu dan anggota tubuhmu itu haram sebagaimana keharaman hari ini, di negara ini dan bulan ini. (HR Imam Bukhari)

Kalimat Rasulullah SAW dalam khutbah itu diulang-ulang dan dilanjutkan dengan doa dan penegasan bahwa khutbah itu sebagai wasiyat pada umatnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu