Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Sebut HET Minyakita Naik, Ini Respon Masyarakat Bengkulu
Menteri Perdagangan Rencanakan Kenaikan Harga Minyakita Usai Idul Adha, Masyarakat : Kenaikan Harga bukan Solusi Bagi Rakyat-Poto ilustrasi-
RADAR BENGKULU - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan rencana menaikan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng rakyat, atau yang dikenal dengan nama Minyakita, menjadi Rp 15.000 per liter.
Pengumuman ini disampaikan oleh Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan kerja di Bengkulu, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan.
BACA JUGA:2 Jabatan yang Dilelang Pemprov Bengkulu Belum Terisi, 6 Pejabat Masih Menanti Nasib
Rencana kenaikan HET Minyakita sebesar Rp 1.000 dari harga sebelumnya yang tercatat Rp 14.000 per liter ini akan dibahas lebih lanjut usai perayaan Idul Adha.
"Benar ada penyesuaian untuk harga Minyakita, pembahasannya usai Idul Adha," ujar Zulkifli Hasan.
Menurutnya, penyesuaian harga ini diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar dan memastikan kestabilan pasokan serta harga pangan di tingkat konsumen.
- Penyesuaian Harga Pangan Lainnya
Selain Minyakita, pemerintah sebelumnya juga melakukan penyesuaian terhadap harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Per 1 Mei lalu, HET beras SPHP dinaikkan menjadi Rp 12.500 per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp 11.000 per kilogram.
Langkah ini diambil untuk menyesuaikan harga dengan kondisi pasar dan memastikan petani mendapatkan keuntungan yang wajar.
BACA JUGA:Honor Magic V Flip vs Huawei Pocket 2: Ponsel Lipat Manakah yang Terbaik dan Mending Beli yang Mana?
Menurut Zulkifli Hasan, kenaikan HET ini merupakan langkah strategis untuk menjaga keseimbangan antara harga yang layak bagi konsumen dan keuntungan yang wajar bagi produsen.
"Kita harus memastikan ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng di pasaran. Kenaikan harga ini juga sebagai upaya untuk menjaga kualitas produk yang dijual," kata Zulkifli.
Pemerintah, tambahnya, terus berupaya menjaga keseimbangan tersebut dengan mendengarkan aspirasi masyarakat dan menyesuaikan kebijakan dengan kondisi pasar yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: