Kepemimpinan dan Kurban Dalam Mewujudkan Kepedulian dan Kesejahteraan Umat
Madsani,S.Ag -Adam-radarbengkulu
Kepemimpinan dalam konteks sosial dan keagamaan seringkali menuntut adanya tanggung jawab yang lebih besar terhadap kesejahteraan umat. Salah satu wujud dari tanggung jawab ini dapat ditemukan dalam praktik kurban, sebuah ibadah yang memiliki dimensi sosial dan spiritual yang sangat penting dalam Islam.
Untuk itu kita dapat menjelajahi hubungan antara kepemimpinan, tanggung jawab sosial, dan kurban, serta bagaimana praktik ini mencerminkan kepedulian terhadap umat.
Pemimpin ideal yang rela berkurban akan mampu mengambil keputusan dan tindakan secara tepat dan terbaik bagi umat. Pemimpin demikian memiliki keteladanan sebagai berikut :
Pertama : Pemimpin yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan umat
Kepemimpinan tidak hanya tentang memiliki kekuasaan atau otoritas, tetapi juga tentang mengambil tanggung jawab terhadap kesejahteraan umat. Seorang pemimpin tidak hanya harus mampu memimpin dalam hal kebijakan dan strategi, tetapi juga harus peduli terhadap kebutuhan dan penderitaan umatnya.
Dalam Islam, pemimpin dipandang sebagai pelayan umat, yang bertanggung jawab atas kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat.
Sebagaimana Rasulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya :
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،
Artinya : “ Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas mereka yang kamu pimpin “ ( Shaheh Al Bukhari 7138 )
Kedua: Pemimpin yang dapat mengangkat harkat dan derajat kaum dhuafa.
Kurban adalah salah satu praktik ibadah dalam agama Islam. Dimana umat muslim menyembelih hewan tertentu, seperti sapi, kambing, atau domba, pada hari raya Idul Adha. Tindakan ini merupakan manifestasi dari ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu