Sosialisasi Pencegahan & Pengawasan Terhadap Anak Dalam Menurunkan Tingkat Kekerasan Menuju Indonesia Emas

Sosialisasi Pencegahan & Pengawasan Terhadap Anak Dalam Menurunkan Tingkat Kekerasan Menuju Indonesia Emas

Sosialisasi Pencegahan & Pengawasan Terhadap Anak Dalam Upaya Menurunkan Tingkat Kekerasan Menuju Indonesia Emas-Raditya-

 

RADAR BENGKULU - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu menggelar sosialisasi pencegahan dan pengawasan terhadap anak dalam upaya menurunkan tingkat kekerasan menuju Indonesia emas 2045. 

Kepala DP3APPKB Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat menuturkan kegiatan ini adalah untuk memberi pemahaman bagi kita semua khususnya untuk para orang tua, guru dan pelajar agar tidak melakukan kekerasan antar sesama. 

Kemudian sosialisasi ini untuk memberikan ilmu dalam mencegah kekerasan terhadap anak, kemudian memberikan pengetahuan terkait undang-undang hukum yang menyangkut kekerasan terhadap anak.

Narasumber pada kegiatan ini adalah perwakilan dari Polda Bengkulu, Ketua WCC Provinsi Bengkulu. 

Sebanyak 130 orang yang terdiri dari DWP kabupaten kota kabupaten dan kota, instansi vertikal perwakilan SMP SMA dan SMK di Provinsi Bengkulu. 

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr. H . Rohidin Mersyah, MMA melalui staf ahli Zahirman Aidi, MTPd mengatakan keinginannya agar semua anak terlindungi di Provinsi Bengkulu. 

Kualitas anak dan generasi muda sangat menentukan tingkat kemajuan bangsa.

Setiap anak perlu mendapat kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik maupun sosial. 

Menyikapi tatanan kehidupan baru tentu dengan berbagai implikasi banyak manfaat positif yang bisa diperoleh meskipun dalam beberapa hal juga membawa dampak negatif bagi generasi muda. 

Saat ini,pola hidup konsumtif sikap individualistik rendahnya tingkat kepedulian sosial dan budaya hidup yang mengarah kepada budaya asing menghatui. 

Sebagai orang tua, kita tentu berharap masa depan nanti menjadi insan-insan yang berintegritas kompeten dan berbudaya. 

"Sudah seharusnya kita mengupayakan anak kita menjadi anak yang religius, memiliki semangat kebangsaan cinta tanah air disiplin kerja keras kreatif mandiri memiliki kepedulian sosial dan terlindungi dari kekerasan," katanya. 

Orang tua, pengawas guru di sekolah berupaya mendorong anak-anak dalam upaya pengembangan disiplin, berpikir positif, bantu anak untuk meningkatkan keterampilan dan percaya diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: