Ini Hasil Identifikasi Audit Kasus Stunting Tahap I di Kabupaten Kaur

     

Dikatakannya, terkait dengan audit kasus stunting tahap I kepada tim bekerjalah secara profesional untuk memastikan data sasaran yang akan diidentifikasi sebagai acuan untuk membuat rekomendasi rencana tindak lanjut dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kaur

"Sesuai dengan peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan melalui perencanaan yang benar sesuai kebutuhan dan dilaksanakan dengan monitoring dan evaluasi yang baik agar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,"tuturnya.

BACA JUGA:Dihadiri Bupati Kaur, Kejaksaan Negeri Bintuhan Musnahkan 17 Barang Bukti Hasil Kejahatan

BACA JUGA:Rapat Koordinasi, Dinkes Kaur Temukan 246 Data Kepesertaan Jamkesda yang Tidak Valid

 

Sementara, Kepala Dinas DP2KBP3A Siswan M.Si menyampaikan, pelaksanaan identifikasi audit stunting tahap I karena di Kecamatan Tetap daerah lokus yang perlu segera untuk ditangani yang terindikasi stunting ini dan ibu hamil ada tiga orang dan anak-anak 10 orang.

"Kabupaten Kaur tahun 2023  terdapat 12,3 persen  dan sekarang 2024 terdapat kenaikan menjadi 14,3 persen. Sehingga Kabupaten Kaur perlu untuk lebih menggiatkan secara serius dalam pelaksanaan penanggulangan stunting," ujarnya 

BACA JUGA:Ini Proses Penerapan Undang-Undang Simbur Cahaya yang akan Berlaku di Kabupaten Kaur

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Kaur Akan Terapkan BLUD di 16 Puskesmas

   

Ia menjelaskan, lokus stunting tahun 2024 sekitar 47 desa yang tersebar di 14 Kecamatan. Kalau tahun 2023 ada 27 desa yang menjadi lokus stunting, terkecuali di Kecamatan Lungkang Kule terdapat 0 persen. Sedangkan identifikasi audit kasus stunting yang sudah dilakukan yaitu di Kecamatan Kaur Utara dan Kecamatan Semidang Gumay.

"Pelaksanaan identifikasi audit kasus stunting dengan memberikan bantuan susu bubuk dan telur kepada anak-anak stunting di Kecamatan Tetap," tutupnya. 

 

 

Sumber: radarbengkulu