Berikut isi pidato Presiden di Hari Kemerdekaan Indonesia Ke 79

Berikut isi pidato Presiden di Hari Kemerdekaan Indonesia Ke 79

Provinsi Bengkulu yang diselenggarakan untuk mendengarkan isi Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka memperingati HUT ke-79 -Windi-

BACA JUGA:Agusrin Bisa Menggantikan Posisi Rohidin di Pilgub Bengkulu 2024? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Ditutup Bupati Kaur, Kecamatan Kaur Selatan Bawa Piala Bergilir Bupati Cup 2024

Jokowi juga memberikan apresiasi terhadap ketangguhan bangsa Indonesia yang mampu melewati berbagai tantangan berat dalam 10 tahun terakhir, termasuk pandemi COVID-19, gejolak geopolitik global, perang dagang, serta berbagai ancaman krisis seperti perubahan iklim.

“Alhamdulillah, walaupun diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian, kondisi politik dan ekonomi kita tetap stabil, bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan,” kata Jokowi dengan penuh keyakinan.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyoroti berbagai capaian pembangunan infrastruktur yang bersifat Indonesia-sentris, mencakup jalan tol, jalan nasional, bendungan, irigasi, pelabuhan, bandara, hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Ia juga menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, produktif, dan inovatif melalui reformasi pendidikan, transformasi sistem kesehatan, dan penguatan jaring pengaman sosial.

Dalam sektor pendidikan, pemerintah terus memberikan bantuan bagi masyarakat miskin dan rentan.

Program Indonesia Pintar (KIP) menjangkau hingga 20 juta siswa per tahun, sementara Program KIP Kuliah dan Bidik Misi mencakup 1,5 juta mahasiswa.

Pemerintah juga memberikan beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kepada sekitar 45 ribu mahasiswa.

Upaya perbaikan di sektor kesehatan juga terus menunjukkan hasil positif.

Angka kematian bayi berhasil diturunkan dari 27 per seribu kelahiran menjadi 17 per seribu kelahiran.

Selain itu, prevalensi stunting yang semula berada di angka 37 persen kini menurun drastis menjadi 21,5 persen.

Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga melonjak dari 133 juta menjadi 273 juta pada tahun 2024, menandakan semakin luasnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Kehadiran Gubernur Rohidin Mersyah dalam rapat paripurna ini merupakan wujud dukungan penuh terhadap program-program pemerintah pusat.

Di tengah dinamika pembangunan dan tantangan global, Provinsi Bengkulu terus berkomitmen untuk sejalan dengan visi nasional dalam mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: