Pemda Kaur Targetkan Angka Stunting Turun Tahun 2024

Pemda Kaur Targetkan  Angka Stunting Turun Tahun  2024

Foto bersama saat diseminasi audit kasus stunting tahap 1 oleh Pemerintah Kabupaten Kaur-Hendri-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Kaur - Bentuk komitmen  Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur dalam penurunan stunting melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) tahap I tahun 2024 yang dilaksanakan di Gedung Lantai III Setda Kaur, Rabu 9 Oktober 2024.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Kaur H. Lismidianto, SH, MH selaku pengarah Tim Percepatan Penurunan  Stunting Kabupaten Kaur dan di ikuti oleh OPD Teknis yang tergabung dalam TPPS, Tim Pakar yang terdiri dari Ahli Gizi, Psikolog, Dokter Spesialis anak bersama camat dan Kepala desa yang menjadi lokus yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui penyebab risiko stunting di daerah lokus. 

 BACA JUGA:Supaya Lebih Paham, KPU Kaur Gelar Simulasi Sirekap dan Bimtek DPTb

BACA JUGA:TP PKK Provinsi Bengkulu Lakukan Supervisi dan Evaluasi di Kabupaten Kaur

 

Bupati Kaur H.Lismidianto SH MH mengatakan, penanggulangan stunting merupakan program prioritas nasional. Untuk itu, perlu mendapatkan perhatian. Seperti pemantauan status gizi dan perkembangan anak, pengetahuan tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan.

"Melalui Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting yang diharapkan target penurunan rata-rata 2,7 pertahun dapat tercapai dimana secara teknis perpres tersebut dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting," ujarnya.

 BACA JUGA: 5.000 Eksamplar Al-quran Segera Dibagikan kepada Masyarakat di Kabupaten Kaur

BACA JUGA:Ini Tujuan KPU Kaur Lakukan Screening Kesehatan Anggota KPPS yang Terpilih

   

Dikatakannya, terdapat tiga pendekatan dalam pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI). Diantaranya dengan pendekatan berisiko stunting yang dilakukan dengan intervensi dari hulu. Kemudian, melalui pendekatan multi sektor dan multi pihak melalui pentahelix, yakni menyediakan kerjasama antara pemerintah desa dan unsur pemangku kepentingan ( dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media). Ketiga, pendekatan intervensi gizi spesifik dan sensitif.

"Faktor penting yang wajib diperhatikan agar upaya penurunan stunting tepat sasaran, yakni tersedianya kualitas data. Perbaikan akan menjadi data stunting yang rujukan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi intervensi stunting. Karena stunting ini termasuk urusan kesehatan yang esensial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan negara dan daerah," terangnya.

  BACA JUGA:Ternak Mati Mendadak di Bengkulu Selatan dan Kaur Terjangkit Wabah Septicaemia Epizootica

BACA JUGA:Kementerian Agama Resmikan MIN 6 dan Madrasah Aliyah Kejuruan Kaur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu