Komisi 1 Mempersoalkan Kualitas Alat Kesehatan Dengan Anggaran Rp 13 M di RSTG Kota Bengkulu
Komisi 1 Mempersoalkan Kualitas Alat Kesehatan Dengan Anggaran Rp 13 M di RSTG Kota Bengkulu-dokumen RADARBENGKULU-
radarbengkuluonline.id - Temuan Komisi I DPRD Kota Bengkulu ketika melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Tino Galo (RSTG) sangat beragam.
Temuan pertama tentang kualitas alat kesehatan yang dibeli dengan anggaran Rp 13 miliar. Bahkan Wakil Ketua komisi 1 Rina Sulastry, Sekretaris komisi 1 Ruslan dan anggota Edi Sembiring serta Pudi Hartono terkejut melihat salah satu alkes yang sudah rusak padahal belum digunakan.
"Jelas kami dari Komisi 1 mempertanyakan pengadaan Alkes dengan anggaran 13 M, kok tadi kami lihat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sudah ada yang rusak, padahal belum digunakan," ujar Bambang Hermanto ketua Komisi 1 DPRD Kota Bengkulu.
Selain itu, Komisi 1 mengingatkan progres bangunan dengan anggaran 17 M yang kini sedang berlangsung pembangunan.
"Kita minta pembangunan itu bisa selesai tepat waktu, jangan sampai mangkrak seperti bangunan lainnya," tegas Bambang.
Rombongan Komisi I melihat langsung sarana dan prasarana serta keaktifan aktifitas di rumah sakit tersebut yang dinilai sepi pengunjung.
Ketua Komisi I, Bambang Hermanto menjelaskan sudah dua tahun lebih berdiri, rumah sakit ini belum menunjukkan tren peningkatan dari segi minat masyarakat yang ingin berobat di RS tersebut.
" dalam kacamata saya, kalau rumah sakit ibu dan anak, saran saya ke depannya ini kita tingkatkan jadi rumah sakit umum. Nanti pasiennya dari semua kalangan gender. Bukan hanya sebatas ibu dan anak, itu kalau mau maju, kalau mau berkembang," jelas Bambang, Selasa 19 November 2024.
Menurutnya dari hasil survei yang ia lakukan di berapa rumah sakit di sekitar kota Bengkulu, masyarakat dari kabupaten tetangga terdekat seperti Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara lebih memilih berobat ke Rumah Sakit M Yunus, Bhayangkara, Rafflesia dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: