Istiqamah Dalam Ibadah dan Muamalah
Muhamad Sayid Amir Ali Lubis, S.T, M.Kom-Adam-radarbengkulu
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus (dilakukan) meskipun sedikit."
Dengan senantiasa menguatkan keistiqamahan dalam kondisi senang maupun susah, maka kita akan mampu merasakan manisnya amal walaupun hal itu dilakukan sedikit demi sedikit.
Terkadang kita berusaha menambah amalan shalat, dzikir dan doa karena kita sedang menghadapi masalah. Karena hal ini bukan karena sebuah keistiqamahan, maka terkadang sulit untuk menikmatinya dan tidak berdampak signifikan terhadap kondisi spiritual kita.
Ulama sufi menyebut bahwa istiqamah memiliki banyak keistimewaan. Seperti karamah atau kemuliaan bagi pelakunya. “Al-Istiqamatu khairun min alfi karamah” (Istiqamah lebih baik dari seribu karamah).
BACA JUGA:Jadikan Segala Aktivitas Bernilai Ibadah
Ketika sikap istiqamah mampu dilakukan dan didasari dengan niatan tulus dan ikhlas, maka semangat dalam beribadah dan bermuamalah pun akan terus tertanam dalam jiwa. Apapun aktivitas yang didasari oleh semangat, rasa senang, cinta, dan tak ada beban, maka pasti akan menghasilkan kualitas yang baik.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Untuk menumbuhkan istiqamah, perlu kiranya kita mengikis harapan-harapan besar dari apa yang kita lakukan. Hal ini dilakukan untuk menjaga diri dari pengharapan yang tidak kesampaian yang mengakibatkan kekecewaan.
Maka dalam istiqamah, ada keikhlasan di dalamnya sehingga ketika kita shalat misalnya, kita harus menjadikannya sebagai kebutuhan bukan sekadar menginginkan surga sebagai imbalan.
Jika kita meminta kepada Allah, mari jadikan doa kita lebih utama dari pada terkabulnya doa kita. Orang yang istiqamah menyadari bahwa doa adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah. Intinya bukan sekadar permohonan agar Allah mengabulkan keinginan kita, tetapi justru kedekatan dengan-Nya saat berdoa yang menjadi tujuan utama. Kebahagiaan sejati terletak pada proses berdoa, bukan pada terkabulnya doa tersebut.
Begitu juga saat kita memohon ampun kepada Allah. Jadikan tobat lebih utama daripada ampunan. Orang yang istiqamah akan lebih berfokus pada pentingnya proses tobat sebagai bentuk kesadaran dan penyesalan atas kesalahan, dibandingkan dengan sekadar mendapatkan ampunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu