Awas! Kasus Demam Berdarah di Provinsi Bengkulu Meningkat, Dinkes Imbau Masyarakat Lakukan 3 M Plus

Kasus Demam Berdarah di Bengkulu Meningkat, Dinkes Imbau Masyarakat Lakukan 3 M Plus-poto ilustrasi-
Redhwan menekankan bahwa perubahan cuaca ekstrem, seperti curah hujan tinggi dan kelembaban udara yang meningkat, menjadi faktor utama yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penular DBD.
“Kondisi cuaca seperti ini sangat mendukung nyamuk untuk berkembang biak. Masyarakat harus lebih waspada,” ujarnya.
Untuk mencegah penyebaran DBD, Dinkes Bengkulu mengajak masyarakat mengoptimalkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan pola hidup sehat dan gerakan 3M Plus. Gerakan 3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Marilah kita tetap melaksanakan PSN dengan menerapkan 3M Plus tersebut,” imbau Redhwan.
Selain itu, Dinkes juga meminta seluruh stakeholder, termasuk pemerintah kabupaten/kota, untuk mengoptimalkan program PSN di lingkungan masing-masing.
“Kami berharap seluruh unsur terkait dapat bersama-sama melaksanakan PSN, baik di kantor, rumah, maupun lokasi-lokasi lain yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.”
Sepanjang tahun 2024, Dinkes Bengkulu mencatat 15 kasus kematian akibat DBD. Rinciannya, 5 orang di Kota Bengkulu, 3 orang di Kabupaten Kepahiang, 2 orang masing-masing di Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong, serta 1 orang di Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, dan Seluma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: