Program Cetak Sawah Agak Sulit Terealisasi di Seluma

Bupati Seluma, Teddy Rahman SE-Wawan-radarbengkulu
radarbengkuluonline.id, Tais - Pemerintah Kabupaten Seluma melalui Dinas Pertanian saat ini tengah gencar mensosialisasikan rencana program cetak sawah bantuan Dirjen Pertanian yang luasnya ditarget mencapai lebih kurang 400 hektar.
Program tersebut nyatanya dipandang pesimis dapat terealisasi dengan optimal lantaran adanya berbagai persoalan di lapangan. Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Seluma Timur Pirasuki menilai, pemerintah terlebih dahulu harus mengkaji dan melakukan pantauan real di lapangan terhadap persoalan yang dihadapi petani.
BACA JUGA:Bupati Seluma Temui Korban Kebakaran, Haryatno Dibangunkan Rumah Baru
" Program cetak sawah sulit terwujud optimal jika beberapa persoalan belum teratasi. Seperti persoalan alih fungsi besar-besaran areal pertanian yang sudah lama terjadi, ketersediaan sarana dan sarana irigasi, masalah alsintan, ketersediaan pupuk dan obat-obatan serta pengendalian harga jual gabah," ujar Pirasuki, Kamis (8/5).
Menurutnya, alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit yang terjadi saat ini terjadi lantaran berbagai persoalan pertanian yang tak memadai, sehingga mereka memilih mengubah areal pertanian menjadi lahan sawit dengan tingkat perawatan yang mudah dan pangsa pasar yang jelas serta menjanjikan. Terlebih, hal itu menyangkut urusan perut dan hajat kebutuhan pokok dalam meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:Puluhan Kontraktor Demo di Kantor Bupati Seluma, Tagih Utang Proyek Tahun 2024
" Pada intinya petani mendukung program cetak sawah, namun jangan hanya membangun infrastruktur saja. Tapi perlu dicarikan solusi terkait ketersediaan sarana dan prasarana, distribusi pupuk dan obat-obatan, harga dan pangsa pasar. Selama ini, petani sulit mendapat pengairan, pupuk subsisdi yang hanya dikuasai oknum tertentu dan disalahgunakan untuk perkebunan, serangan hama dan harga jual yang rendah. Sehingga petani memilih jalan pintas menanam sawit yang perawatannya mudah, jualnya gampang, hargnya menjanjikan," ujar Pirasuki.
Senada diungkapkan petani lainnya, Teten Suparyadi, warga Kelurahan Sembayat, Kecamatan Seluma Timur. Ia mengungkapkan, biaya dan perawatan serta pangsa pasar hasil pertanian sawah selama ini masih belum menjanjikan, sehingga petani enggan terjun ke sawah.
BACA JUGA: Kapolres Kunjungi Bupati Seluma
" Hasilnya tak seberapa, belum lagi sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, serta ancaman gagal panen," sampainya.
Saat ini pemerintah Kabupaten Seluma melalui Dinas Pertanian telah melaksanakan rapat tehnis dengan OPD terkait serta menggalakkan sosialisasi terkait rencana program cetak sawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: