Positif atau Negatif Carona ? Tunggu Kemenkes 4 Hari Lagi

Jumat 31-01-2020,09:36 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Kadinkes: Tetap Waspada! Pasien Diobservasi, Sample Dikirim ke Balitbang Kemenkes

RBO, BENGKULU – Belum ada kepastian virus Carona di Bengkulu! Jangan Panik. Jangan ada yang ikut membuat masyarakat resah. Positif atau negatif? juga belum pasti. Masih proses penelitian.

Menanggapi adanya kehebohan terkait salah Satu pasien yang diduga mengalami Suspect Virus Corona akhirnya ditanggapi oleh Pihak Rumah Sakit M Yunus Kamis (30/1) kemarin. Dimana diketahui data terhimpun, pasien perempuan tersebut berstatus mahasiswi dengan usia 19 tahun dilarikan pada Rabu malam ke RSMY Bengkulu sekira pukul 20.30 Wib. Yang bersangkutan baru saja pulang dari Lanzhou, China. Diketahui, Lanzhou, China hanya berjarak 15 jam 38 menit dengan Wuhan daerah yang menjadi wilayah pertama penyebaran virus corona (2019-nCoV) jika ditempuh dengan jalan darat.

Direktur Rumah Sakit M Yunus, dr Zulki Maulub Ritonga mengatakan pihaknya belum dapat menetapkan status penyakit mengarah ke Corona. Karena dalam Standar Operasional Prosedur dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang ada penanganan virus itu harus ditangani dengan beberapa tahap.

"Dalam pedoman penanggulangan Corona dari Kemenkes itu ada beberapa tahap, pertama observasi, kemudian suspect atau dugaan kemudian baru dikatakan positif. Observasi merupakan pasien yang mengalami Ispa dan pasien diduga pernah berhubungan dengan negara ataupun tempat daerah fasilitas yang merawat yang terjangkit novel corona virus selama 14 hari. Ketika pulang hanya batuk dan pilek itu maka kita lakukan observasi," ujarnya.

Setelah itu merupakan tahapan yang dikatakan suspect jika pasien memang diketahui sudah berkondisi dengan gejala serius.

"Kalau sudah pilek dan batuk serta ada gangguan pernafasan bawah. Kemudian ada gejala lainnya itu baru disebut suspect. Itu harus komprensif harus mencari datanya semua, bagaimana pasien berhubungan kemudian lingkungan dan lain lainnya. Sesuai prosedur dari Dokter penyakit THT dan Doker penyakit paru paru yang kita terima untuk pasien saat ini baru menemukan demam dan radang tenggorokan. Memang ada pemberitaan kalau sudah negatif sebenarnya wartawan yang menulis itu belum mengetahui klafikasi tahapan penanganan tersebut. Kalau dinyatakan negatif itu sudah ada hasil dari lab. Sedangkan sekarang kita masih sedang mengambil sample," tambahnya.

Pihak RSMY Sayangkan Video Beredar

Masih Zulki pihaknya sangat menyayangkan banyaknya video yang beredar terkait penanganan pihak rumah sakit terhadap terduga pasien tersebut. Pasalnya, pihak rumah sakit saat menerima pasien tersebut langsung memberikan pelayanan khusus termasuk sigap memberikan masker. Akibatnya warga mendokumentasikan video tersebut ke media sosial hingga akhirnya menyebar ke masyarakat. Zulki menegaskan SOP atau terutang dalam Undang Undang Praktik Kedokteran, Undang Undang Telkomunikasi, serta Peraturan Menteri Kesehatan yang ada menyebutkan tidak diperbolehkan mengambil dokumentasi saat berada di lingkungan Rumah Sakit. Ia pun mengatakan pasien saat ini masih dalam penanganan medis diruangan Flamboyan isolasi.

"Itu terkait mengantisipasi secara prosedur ada SOP nya dari Kemenkes. Ketika kita menemukan ISPA ataupun Influza berasal dari tiongkok. Maka prosedur isolasi harus dilakukan hingga dinyatakan berstatus negatif baru kita kembalikan pelayanan semula. Kita juga menyayangkan banyaknya video yang beredar akibat penanganan tersebut karena seharusnya tidak boleh didokumentasikan karena itu sudah sesuai peraturan yang ada di Kemenkes," tutupnya.

Kepala Dinas Kesehatan Pemda Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni M.Kes mengatakan, saat ini pihak medis sedang diambil sampel darah pasien untuk dikirim ke Balitbang Kemenkes. Membutuhkan waktu kurang lebih selama 3 hingga 4 hari untuk memastikan apakah pasien dinyatakan positif maupun negatif terjangkit virus Corona tersebut.

"Memang itu belum disebut negatif, saat ini masih observasi sampai berberapa hari kedepan. Karena sudah diambil sampel menurut Dokter disana gejalanya lebih dari radang tenggorokan namun kita harus tetap waspada," ujarnya.

Disampaikan Herwan, beberapa ciri-ciri dari gejala virus Corona adalah dimulai dari batuk, demam dan sesak napas. Beberapa langkah preventif pencegahan virus corona diantaranya harus sering membilas tangan dengan sabun dan air. Kemudian, hindari menyentuh mata, mulut, atau hidung dengan tangan yang tidak bersih. Hindari kontak dekat dengan orang-orang yang tidak sehat. Pakailah masker saat beraktivitas di luar ruangan dan di tempat-tempat umum. Jika mulai merasakan seperti flu, segera periksa dan istirahat cukup serta perbanyak minum air putih.

"Imbauan masyarakat harus tenang jangan panik dan selalu menjaga pola hidup sehat. Karena virus Corona ini gejala sama dengan flu dan batuk. Kita pasti menderita itu ketika kita kondisi lemah maka akan mendapatkan gejala itu. Dipastikan gejala itu orang yang pernah terjangkit dengan berpergian diluar negeri termasuk cina. Harus menjaga hidup sehat, selain itu mengkonsumsi gizi seimbang," tutupnya. (Bro)

Tags :
Kategori :

Terkait