KEPAHIANG, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Pernikahan usia dini jadi faktor utama penyebab penyebaran stunting. Anak-anak yang menikah di bawah usia pernikahan yang ideal, sangat berisiko tinggi melahir anak-anak stunting atau gagal pertumbuhan. BACA JUGA:Dukcapil Kota Bengkulu Sudah Antisipasi Perubahan Adminduk Kepala Dinas Kesehatan Kepahiang, Tajri Fauzan menjelaskan, usia ideal seorang perempuan untuk menikah adalah diusia 20 tahun. Karena diusia itu, seorang perempuan baru siap untuk hamil. "Jika di bawah usia 20 tahun, maka sangat berisiko melahir anak stunting," sebut Tajri kepada RADARBENGKULU.DISWAY.ID kemarin. BACA JUGA:Siap-Siap, 4 Pejabat Mukomuko Bakal Ditunjuk jadi Calon Sekda Tetapi untuk perempuan yang sudah terlanjur menikah diusia belum matang atau siap supaya tidak melahirkan anak stunting, maka harus memastikan asupan protein selama hamil terpenuhi. "Selama hamil harus bisa memastikan asupan protein pada ibu hamil harus terpenuhi." BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (19) Adapun ciri-ciri perempuan atau ibu hamil yang saat melahirkan nantinya anaknya akan stunting ialah terjadi kelaian dikulit mata bagian dalam. Dimana biasanya kulit mata bagian dalam itu warna merah, maka untuk perempuan dan ibu hamil yang berisiko tinggi anaknya stunting kulit mata warna putih atau pucat, jika memiliki ciri-ciri tersebut, orang tersebut harus segera mendapatkan penanganan yang benar. Seperti mengkonsumsi vitamin penambah darah hingga menjaga pola makan, memastikan makanan yang dikonsumi mengandung protein dan gizi seimbang. BACA JUGA: Kemenkumham Bengkulu Dorong UMKM Berbadan Hukum "Bukan hanya pernikahan dini saja penyebab stunting. Namun faktor lingkungan tidak bersih juga menjadi penyebab. Apa lagi kalau sebelum makan tidak cuci tangan," tuturnya. Secara data, angka prevalensi stunting pada anak di Kabupaten Kepahiang sangat tinggi. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting Kabupaten Kepahiang 22,9 persen. Angka tersebut hampir mengejar angka prevalensi stunting di Indonesia (Nasional,red) pada 2021 sebesar 24,4%. Secara total penderita stunting di Kabupaten Kepahiang mencapai 1.541 kasus. Tersebar di 15 desa yang berada di 6 Kecamatan. Yakni Kecamatan Kepahiang 144 kasus, Kecamatan Tebat Karai 780 Kasus, Kecamatan Merigi 162 Kasus, Kecamatan Seberang Masi 82 kasus, Kecamatan Bermani Ilir 165 kasus dan terakhir Kecamatan Muara Kemumu 209 kasus.(crv).
Tajri: Pernikahan Dini Penyebab Utama Stunting pada Anak
Selasa 02-08-2022,10:58 WIB
Reporter : Ruvi
Editor : Yar Azza
Kategori :
Terkait
Sabtu 23-12-2023,06:31 WIB
Bengkulu Selatan Sudah Siapkan Program Pencegahan Pernikahan Dini
Selasa 25-07-2023,08:09 WIB
Siswa Bengkulu Utara Harus menjadi Generasi yang Hebat
Jumat 21-10-2022,17:20 WIB
Diperkirakan 20 Persen Pernikahan Dini Terjadi di Bengkulu
Selasa 02-08-2022,10:58 WIB
Tajri: Pernikahan Dini Penyebab Utama Stunting pada Anak
Terpopuler
Rabu 27-11-2024,12:54 WIB
Derta Rohidin Ucapkan terimakasih Kepada Tim dan simpatisan, Optimis Romer Menang di Pilgub Bengkulu
Rabu 27-11-2024,12:40 WIB
Ini TPS Tempat Cabup dan Cawabup Mukomuko Nyoblos Poto Mereka Masing-Masing
Rabu 27-11-2024,11:38 WIB
Statmen Cawagub Bengkulu Meriani Ketika Nyoblos Didampingi Anggota DPD RI Elisa Ermasari
Rabu 27-11-2024,13:37 WIB
Perbandingan Camper Van vs SUV: Mobil Jenis Apa yang Lebih Cocok untuk Liburan di Alam Terbuka?
Terkini
Kamis 28-11-2024,01:00 WIB
Usai Nyoblos Diri Sendiri, Gusnan Mulyadi Yakin Terpilih Lagi Jadi Bupati Bengkulu Selatan
Kamis 28-11-2024,00:04 WIB
DPRD Kaur Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Jawaban Eksekutif Atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi
Rabu 27-11-2024,21:35 WIB
Pemprov Bengkulu Mendapatkan Dana Sebesar USD 757.255 dari Green Climate Fund
Rabu 27-11-2024,21:09 WIB