Bengkulu Selatan Sudah Siapkan Program Pencegahan Pernikahan Dini

Bengkulu Selatan Sudah Siapkan Program Pencegahan Pernikahan Dini

Kepala DPPKBP3A Bengkulu Selatan, Feri Kusnadi,SE-Fahmi-radarbengkulu

RADARBENGKULU -  Dinas  Pengendalian Penduduk  Keluarga Berencana  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Bengkulu Selatan mempunyai dua program untuk mencegah terjadinya pernikahan dini. Yaitu, melalui dua program yang sudah dilakukan.  Yaitu, program Generasi Berencana(Genre)  dan Remaja Raflesia.  Saat ini tersebar dilapisan kaum anak remaja.

Kepala DPPKBP3A Bengkulu Selatan, Feri Kusnadi,SE mengatakan, dari dua program ini akan ada semacam berbagai kegiatan yang positif yang dilakukan. Sehingga untuk menciptakan peluang yang negatif sedikit tertutup. Walaupun itu ada, akan terhalang dengan wawasan dan ilmu yang didapat dalam kegiatan tersebut.

BACA JUGA:Program Bujian Dusun Bengkulu Selatan Dapat Penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM

 

"Untuk  Genre sudah kita lakukan disetiap sekolah. Tetapi untuk Remaja Raflesia belum sepenuhnya tersebar di setiap sekolah. Tetapi saat ini kita memiliki anak Genre disetiap desa, sebanyak 142 desa dan 16 Kelurahan yang mana masing - masing terdapat dua pasang,"papar Feri di ruang kerjannya Jumat, 22 Desember 2023.

Untuk 142 desa dan 16 kelurahan anak Genre ini baru sebatas pembentukan saja. Diharapkan nantinya pada tahun  2023,anak Genre ini mempunya berbagai aktivitas yang positif yang nantinya bisa membuka wawasan seluruh anak remaja, sehingga menciptakan generasi yang kreatif, cerdas dan berintelektual.

BACA JUGA:Empat Kecamatan di Bengkulu Selatan Sudah Bebas Buang Air Besar Sembarangan

 

Artinya, kalau dihitung mulai dari Genre, Remaja Raflesia sudah mencapai tiga ratusan remaja yang menjadi duta komunikasi antar remaja di Bengkulu Selatan, nantinya diharapkan angka pernikahan dini bisa menurun. Serta, pelecehan seksual terhadap anak bisa hilang.

 

"Dengan adanya kegiatan tersebut,akan terjadi keterbukaan antara sesama, dan diharapkan tidak terjadi keterbukaan hanya dengan satu orang,yang nantinya dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Seperti kita ketahui belum lama ini ada siswi SMA yang dilecehkan gurunya.Intinya, dengan program ini kita akan fokuskan kegiatan remaja ini dengan hal yang positif," pungkas Feri.(*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu