37. Kelurahan Betungan
RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa. Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus. Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya. Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia. Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : radarbengkuluonline@gmail.com. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*)
Inilah Kantor Lurah Betungan-Azmaliar Zaros- Ada Bambu Betung Besar Yang Selalu Jadi Perhatian Orang Kelurahan yang satu ini juga unik. Namanya Kelurahan Betungan. Kelurahan ini masuk dalam wilayah Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Kenapa daerah ini dinamakan Kelurahan Betungan? Bagaimana sampai dinamakan Kelurahan Betungan? Anda sudah tahu itu, seperti biasa, silahkan baca lanjutan laporan wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID selanjutnya di bawah ini. AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu Asal usul nama daerah ini sampai dinamakan Betungan juga agak susah mendapatkan informasinya. Karena orangtua zaman dahulu juga boleh dikatakan tidak ada lagi yang tinggal di daerah ini. Yang ada itu hanya keturunannya saja lagi. Itu pun, mereka tidak banyak yang tahu sejarahnya. BACA JUGA:Ayo Dapatkan Uang Kertas Baru, Catat Ini Titik Penukaran yang Disiapkan BI Bengkulu Ini juga diakui oleh mantan Ketua Adat Kelurahan Betungan, Syarkawi. Orangtua dahulu diakuinya tidak ada lagi. Sebagai penduduk asli Betungan, dia juga kurang tahu secara mendetil sejarahnya. Pasalnya, orangtuanya, H.Syafe'i tidak memberikan keterangan secara lengkap asal usul nama kelurahan itu kepada dirinya.Selain itu, dia juga lupa menanyakan hal itu secara mendetil kepada orangtuanya dahulu. Bahkan kepada kakeknya dan orangtua-orangtua dahulu dia tidak sampai terpikirkan menanyakan soal itu. BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (36) ''Kalau sejarahnya secara mendetil, saya kurang tahu juga ceritanya,'' ujar bapak yang tinggal di Jalan Depati Payung Negara, Kelurahan Betungan. BACA JUGA:Ini Hasil Pengecekan Limbah PT SAP Usai Disanksi Administrasi Pemda Mukomuko Kalau cerita sekilasnya, lanjutnya, daerah ini dinamakan Betungan itu karena di daerah ini dahulu ada nama batang bambu betung. Batang bambu itu sangat besar. Itu perbandingannya bila dibandingkan dengan pohon bambu yang ada di daerah ini tempo dulu. Kalau pohon bambu biasa, itu tidak besar lingkaran batangnya. Pohon bambu itu tumbuh dekat jalan besar. Yaitu jalan dari Kota Bengkulu menuju Manna, Bengkulu Selatan. Kalau orang Bengkulu mau ke Manna, maka dia pasti akan bisa melihat langsung pohon bambu itu dari jalan raya atau dari atas mobil dan motor, gerobak. Lebih lanjut dikatakannya, batang bambu itu dahulu tumbuh di RT 1 Betungan. Tepatnya, di lokasi tanah milik Nurlian. Lokasinya, kalau kita dari Kota Manna terletak di jalan sebelah kiri. Posisi tumbuhnya pohon bambu itu adalah di depan Terminal Pasar Hewan Kelurahan Betungan. Pohon bambu betung itu tumbuh hanya satu rumpun. Tapi, pohonnya itu lebat. Sehingga pohon itu menjadi perhatian warga yang lewat. Demikian juga dengan penduduk di daerah itu waktu itu. Karena zaman dahulu daerah itu belum ada nama, maka warga setempat kalau ditanya orang dimana tinggalnya, maka mereka menyebutnya dekat bambu betung. Sebutan itu, kemudian menyebar dari mulut ke mulut. Lama kelamaan, maka daerah ini terkenal dengan nama Betunngan. ''Bagaimana prosesnya sebutan nama Betungan itu, saya kurang tahu juga. Yang jelas, sejak saya lahir di daerah Betungan ini tanggal 13 Februari 1958 silam, daerah ini sudah dinamakan Betungan. Bagaimana bentuknya, dia juga tidak sempat melihatnya. Karena, saat dia kecil dahulu, pohon itu sudah tidak ada lagi. ''Kalau perkiraan saya, nama itu sudah ada sejak zaman Belanda,'' jelas mantan Kades Betungan periode 1978-1994. Kelurahan Betungan ini luasnya 152,25 hektare. Penduduknya berasal dari berbagai suku bangsa. Seperti dari Minang, Medan, penduduk asli Bengkulu, dari Jawa, Bengkulu Selatan. Adapun mata pencaharian penduduknya juga bermacam-macam. Seperti petani, pedangang, PNS, pegawai swasta. Letak daerah ini adalah sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Pekan Sabtu. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Babatan, Seluma dan Kelurahan Padang Serai. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kandang dan sebelah timur berbatasan dengan Air Kemuning.(*)