Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (13) - Berdagang Sayur di Kota Curup

Sabtu 08-07-2023,00:15 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : Yar Azza

Berdagang Sayur di Kota  Curup 

FATMAWATI lagi viral di Bengkulu. Namanya   dipampang di  Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Soekarno. Rumahnya yang di Penurunan akan dipindahkan ke lokasi BNI 46 di Jalan S.Parman oleh Gubernur Bengkulu.

Bahkan, di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu sudah berdiri sebuah patung seorang wanita yang sedang menjahit bendera merah putih. 

 Sungguh beruntung Bengkulu punya sosok wanita yang berjasa bagi bangsa dan negara ini. Siapakah dan bagaimanakah sepak terjang wanita Bengkulu itu? Silahkan baca  tulisan  wartawan radarbengkulu.disway.id bagian ke-13 berikut ini.

 

AZMALIAR ZAROS – Kota Bengkulu

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Palembang yang panas dan ramai itu akhirnya ditinggalkan Fatmawati. Ia pindah ke Curup.

Kota yang terletak di pertengahan Jalan Lubuk Linggau dan Bengkulu itu hawanya sejuk. Disitu tumbuh sayuran segar. Ayahnya sekarang berjualan sayur-mayur di Kota Curup itu. Saat itu dia berumur 15 tahun.

BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (12) - Tidak Dapat Uang Jajan

 

Di Curup, orangtuanya menyewa rumah bergandeng. Tiap pagi ayahnya menjual sayur di pasar. Di sini, dia tidak melanjutkan sekolah lagi.

Ia hanya membantu orangtua di rumah. Ia mengisi waktu luang dengan belajar menyulam, membaca buku-buku dan tadarus Alquran setiap habis salat Maghrib.

 

Waktu itu sudah menunjukkan tahun 1938. Perang dunia ke 2 satu tahun lagi akan meledak. Kolonialisme Belanda masih utuh berkuasa di seluruh tanah air, walaupun tanda-tanda mendekatnya perang Pasifik telah nampak yang meletus tahun 1941.

Walaupun berhenti sekolah saat pindah ke Palembang dan Curup, ia tidak dipinggit. Malah berkat kemajuan, ia dibawa oleh Muhammadiyah. Ia ikut berbagai kegiatan di masyarakat.

Kategori :