”Hmm, iya ayah. Aku terlalu kencang saat mengayuh sepedanya. Maaf ya ayah. Karena, perbuatan aku kemarin ayah khawatir,” ucap anak itu dengan muka bersalah.
Ayahnya dengan senang hati memaafkan anaknya.
”Iya sayang. Tidak apa - apa. Tapi lain kali hati - hati ya sayang,” ucap ayahnya dengan nada lembut.
”Baik ayah!”seru anak kecil itu sambil melanjutkan makan ubi rebus masakan ibunya.
“Oh ia bu, nanti kita keliling desa. Sudah lama kita tidak keliling desa. Mau kan kalian? ”tanya ayah dengan nada serius.
”Kalau aku mau - mau saja Yah,” sahut anak kecil itu dengan ubi rebus di tangan mungilnya.
Sedangkan ibu hanya diam dan melamun .
”Tapi mas, kamu kan tau saya risih dengan omongan penduduk desa ini,”jelas istirnya pasrah.
”Sekali ini saja bu,” ucap ayah sambil merayu istirnya.
”Baiklah, saya ikut,” ucap ibu dengan pasrah.
Setelah selesai sarapan pagi, mereka langsung bersiap - siap untuk mengganti baju. Lebih kurang 10 menit mereka sudah bersiap - siap.
”Sudah siap kalian?” tanya ayah dengan semangat.
”Sudah!” tegas anak kecil dan ibunya dengan serentak.