RADAR BENGKULU - Kasus kesalahan dalam menginput nilai siswa di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu berbuntut panjang.
Kemarin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Saidirman langsung datang ke SMA negeri 5 Kota Bengkulu.
Namun sayang perbincangan antara Saidirman dan pihak SMA Negeri 5 Kota Bengkulu tidak bisa diakses sejumlah wartawan.
Hal itu karena wartawan tidak mendapat izin untuk meliput pertemuan tersebut.
BACA JUGA:Hasil Pleno Tingkat Kabupaten Tuntas, Ini Caleg Terpilih yang Menduduki Kursi DPRD Kaur
Pantauan wartawan, tiba di SMA N 5 Kota Bengkulu sekitar pukul 14.00 WIB, Saidirman langsung masuk ke gedung utama.
Namun, awak media yang berusaha masuk dihalangi oleh pihak sekolah, menyulitkan upaya para jurnalis untuk memperoleh informasi terkait pertemuan tersebut.
Setelah sekitar 2 jam, pada pukul 15:45, Saidirman keluar dari pertemuan tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh Radar Bengkulu, ia menegaskan akan ada evaluasi terhadap SMA N 5 kota bengkulu tersebut.
BACA JUGA:Skandal Dugaan Manipulasi Nilai di SMA Negeri 5 Bengkulu Mengundang Sorotan Dosen Fakultas Hukum
"Pasti ini akan kita evaluasi, kedatangan saya hari ini juga bentuk dari salah satu evaluasi," katanya.
Ditambahkannya, setelah bertemu dengan pihak sekolah dan memahami persoalan yang sebenarnya, Saidirman mengambil langkah untuk mencoret anak yang masuk ranking 2 di PDSS, memastikan posisi yang sebenarnya.
"Awalnya saya tidak tahu persoalan ini. Tapi setelah saya tahu dari pemberitaan, saya langsung ke SMA 5 untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga saya ambil langkah untuk mencoret anak tersebut," ungkapnya.