Kandidat dari APDESI diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat.
"Kebetulan saya yang didorang. Dan saya siap memikul atensi-atensi yang diamanahkan APDESI untuk kemajuan daerah," sebutnya.
"Saya pikir, sikap APDESI Mukomuko ini merupakan langkah besar dalam politik daerah. Jadi untuk APDESI tetap semangat. Kami (APDESI Mukomuko) masih di jalur konstitusi dan tidak ada pelanggaran peraturan apapun," tegas Rismanaji.
Rismanaji menyatakan, jika nanti ia diusung oleh Parpol sebagai calon kepala daerah, ia siap mengundurkan diri sebagai Kades Tunggal Jaya dan juga mundur sebagai Ketua APDESI Mukomuko.
"Kalau sudah ditetapkan sebagai Paslon Kepala Daerah, untuk tim pemenangan, tentu tidak akan melibatkan kawan-kawan kepala desa. Paratirannyakan sudah jelas. Tapi kan tahapan belum sampai situ," ujar Rismanaji.
"Saya juga mengucapkan terimakasih atas saran dan masukan pihak DPMD, Pak Wagimin," pungkasnya.
Terpisah, Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan DPMD Mukomuko, Wagimin sebelumnya mengatakan ada laporan dugaan sejumlah kepala desa terlibat politik praktis lantaran mengambil formulir penjaringan bakal calon kepala daerah dan ada Kades yang mendampingi kandidat ke sekretariat Parpol.
Kata Wagimin, pihaknya sudah komunikasi dan mempertanyakan prihal laporan warga yang menyebutkan ada rombongan Kades terlibat politik praktis.
"Sebenarnya bukan menindak, ya. Kami sekedar komunikasi, mencari kejelasan atas laporan yang disampikan kepada kami. Terus kami mengingatkan para kades untuk menjaga netralitas dan tidak terlibat politik praktis. Sebatas itu," singkat Wagimin.
Sekedar mengulas, pada hari Senin, 6 Mei 2024 lalu, Kades Tunggal Jaya, Rismanaji mendatangai sekretariat DPC Gerindra untuk mengambil formulir penjaringan bakal calon Bupati.
Ia tidak sendirian, puluhan rekan-rekannya sesama Kades dan semuanya tergabung dalam organisasi APDESI turut mendampingi.
Rismanaji saat diwawancarai mengaku dirinya didorong oleh rekan-rekannya maju pada kontestasi Pilbup Mukomuko, merupakan kesepakatan musyawarah APDESI.