Seterusnya, kasus-kasus di level pimpinan terbawah, yaitu pelaksanaan kegiatan di tingkat desa banyak yang bermasalah, dan ini berpotensi akan melibatkan oknum Kepala Desa tersandung hukum.
Kenapa hingga level ini sampai terjadi, tidak lain karena pembinaan dari OPD yang membidangi tidak berjalan dengan semestinya. Dan semua ini karena tidak adanya konsolidasi. Manajemen di tingkat pimpinan teratas tidak berjalan dengan baik.
Lalu OPD/Dinas dan Badan yang lain semua membutuhkan komunikasi dan konsolidasi ditingkat pimpinan daerah yang terlihat nyata dan konkrit. Bahwa persamaan persepsi dalam komitmen membangun daerah harus nyata dapat disaksikan oleh semua pihak.
Tidak hanya bagi para pejabat birokrasi di jajaran Pemda atau OPD dan Badan, melainkan semua stakeholder (semua pemangku kepentingan) ingin menyaksikan kekompakan komitmen pimpinan itu.
Lalu siapa yang dapat menyelesaikan miskomunikasi seperti ini? Tentu saja tidak lain adalah Pimpinan Daerah Tertinggi. Dalam hal ini Kepala Daerah atau Bupati,untuk pimpinan level Kabupaten. Saat ini dituntut seorang Kepala Daerah dapat melakukan konsolidasi di tingkat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Di sinilah akan dapat melihat dan mengukur kemampuan seorang Kepala Daerah dalam menciptakan komunikasi yang baik dan mencapai pada tingkat komitmen bersama untuk membangun daerah secara baik dan kompak.
Sampai di sini maka kita akan mengerucut kepada kepentingan yang lebih lokal. Yaitu di Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur. Bahwa saat ini tahapan proses Pilkada itu sudah dimulai, maka topik pembicaraan tentu fokus kepada kandidat bakal calon Kepala Daerah atau Bupati.
Berdasarkan rekam jejak selama kepemimpinan satu priode sebelumnya sebagai Bupati Kaur, maka saya melihat seorang figur Gusril Pausi, S.Sos, M.Ap mempunyai kemampuan mengonsolidasikan di level Forkopimda Kabupaten Kaur di masa priode kepemimpinannya.
Saat itu, pihak lembaga yang membidandangi penegakkan hukum (APH) sangat terasa mempunyai pandangan dan persepsi yang sama, bahwa membangun daerah itu harus dilakukan secara bersama dan kompak.
Dan komitmen itu dilakukan dan dikonsolidasikan dengan sangat baik oleh Gusril Pausi. Sepanjang kepemimpinannya tidak ada gap dan miskomunikasi diantar lembaga. Dan ini sangat penting sebagai modal dasar membangun daerah yang berkelanjutan.