Hal ini dikarenakan banyak wisatawan yang berlibur pada hari-hari tersebut dan mampir untuk membeli oleh-oleh.
Ia mengaku pada hari-hari libur tersebut, ia bisa meraup omzet hingga Rp 25 juta. Dibandingkan dengan hari biasa, ia hanya mendapatkan kurang lebih Rp 5 juta.
Menurut pakarnya, dulu tempat oleh-oleh di Desa Tebat Monok dulunya hanya menjual buah-buahan. Belakangan, warga setempat mulai menjual makanan khas setempat.