Lebih lanjut, Sonti mengaku terbuka untuk meminta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung atau terganggu dengan video tersebut. Ia juga menegaskan tidak ingin ada unsur politisasi yang merugikan masyarakat.
“Kalau memang ada pihak yang merasa dirugikan atau tersinggung, saya meminta maaf kepada keluarga besar yang merasa demikian. Saya pastikan, saya tidak memiliki niat buruk, melainkan niat baik agar makam tersebut tetap terjaga,” imbuhnya.
Di sisi lain, Sonti juga menyampaikan harapannya agar jalan menuju pemakaman yang rusak bisa diperbaiki untuk mempermudah akses ahli waris dan peziarah lainnya.
"Saya berharap pemerintah juga memperhatikan jalan menuju makam ini agar masyarakat bisa datang dengan nyaman," ujar Sonti.
Ketua PBB, Sabam Sihite, menyatakan bahwa pihaknya hadir di DPRD untuk meminta penjelasan terkait pernyataan Sonti yang dianggap bertentangan dengan keputusan relokasi oleh Pemerintah Kota Bengkulu.
"Prosesnya memang sudah direlokasi, dan ada Surat Keputusan (SK) Wali Kota terkait hal itu," ujar Sabam.
Namun, dalam video tersebut, Sonti menyiratkan seolah-olah relokasi tersebut tidak benar, yang memicu keberatan dari para ahli waris.
Menurut Sabam, pernyataan Sonti dalam video tersebut telah menyakiti perasaan ahli waris yang sudah berjuang mempertahankan area pemakaman.