"Karena itu, kami mengajukan klarifikasi dan meminta agar video tersebut dihapus dari media sosial," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga meminta Sonti menyampaikan permohonan maaf resmi untuk mengklarifikasi kekeliruan informasi di dalam video tersebut.
Setelah pertemuan tersebut, Sabam mengonfirmasi bahwa Sonti telah menghapus video tersebut dari media sosial dan bersedia menyampaikan klarifikasi secara publik.
"Kami menunggu pernyataan maaf dari Sonti atas kekeliruan yang dibuat dalam video itu," lanjut Sabam.
Sejarah terkait lahan pemakaman Taman Bahagia Air Sebakul ini cukup panjang dan penuh perjuangan. Awalnya, area pemakaman mencakup sekitar 10 hektare, namun sekitar 8 hektare telah digusur untuk kepentingan pembangunan.
Saat ini, hanya tersisa 2 hektare yang masih digunakan sebagai pemakaman umat Kristen, yang selama ini diperjuangkan ahli waris agar tidak digusur maupun direlokasi.
Menambahkan pernyataan Sabam, Antonius Silaen, Sekretaris DPD PBB Bengkulu, mengungkapkan bahwa ahli waris saat ini mengalami kesulitan akses menuju area pemakaman yang tersisa.
"Jalan menuju pemakaman sudah dibongkar, sudah digusur, sehingga akses menjadi sangat sulit," ungkap Antonius.
Antonius juga menyayangkan bahwa pernyataan dalam video Sonti justru menimbulkan kebingungan dan persepsi keliru di masyarakat.