Selain capaian inflasi yang melandai, Rosjonsyah juga membawa kabar baik terkait kondisi perekonomian Provinsi Bengkulu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan ketiga 2024 tercatat sebesar 4,57 persen year-on-year, lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
"Kondisi perbaikan ekonomi ini juga dikonfirmasi oleh data Badan Pusat Statistik. Pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan ketiga tercatat sangat baik, yakni di level 4,57 persen year-on-year, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," jelasnya.
Menurut Rosjonsyah, pertumbuhan ini tidak hanya mencerminkan perbaikan pada sektor konsumsi masyarakat, tetapi juga peningkatan produktivitas di sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Ketiga sektor tersebut menjadi tulang punggung perekonomian Bengkulu yang terus tumbuh.
Di hadapan peserta High Level Meeting, Rosjonsyah menggarisbawahi bahwa capaian positif ini bukanlah akhir, melainkan awal dari tantangan untuk mempertahankan stabilitas inflasi dan pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang. Ia mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha, untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam menciptakan kondisi ekonomi yang kondusif.
"Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa tren positif ini dapat terus dipertahankan," ujarnya.
Kemudian Rosjonsyah juga meminta TPID di tingkat kabupaten dan kota untuk lebih proaktif dalam merumuskan strategi pengendalian inflasi berbasis data. Menurutnya, setiap daerah memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda sehingga diperlukan pendekatan yang spesifik untuk menangani potensi inflasi di wilayah masing-masing.