"Kami telah melakukan koordinasi intensif dengan petani dan kelompok tani. Harapannya, mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan hasil panen dan pendapatan mereka," ungkap Dody.
Sosialisasi ini mencakup informasi tentang mekanisme penyerapan gabah dan beras, prosedur pembayaran, serta keuntungan yang akan diperoleh petani. Selain itu, Bulog Bengkulu juga mendorong petani untuk terus menjaga kualitas hasil panen agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Kami tidak hanya membeli hasil panen mereka, tetapi juga memberikan pendampingan teknis agar kualitas gabah dan beras semakin baik," imbuhnya.
Selain fokus pada kesejahteraan petani, kebijakan ini juga bertujuan menjaga stabilitas harga pangan di pasar. Dengan meningkatkan penyerapan gabah dan beras, Bulog Bengkulu berperan penting dalam mengendalikan fluktuasi harga yang sering kali merugikan konsumen dan petani.
"Stabilitas harga pangan adalah prioritas utama kami. Dengan menyerap gabah dan beras petani secara optimal, kami dapat memastikan stok pangan tetap aman dan harga di pasar terkendali," ujar Dody.
Ia juga menegaskan bahwa Bulog siap menjadi mitra strategis bagi petani, tidak hanya sebagai pembeli hasil panen, tetapi juga sebagai lembaga yang mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Bengkulu.
Dengan kebijakan baru ini, Dody berharap petani di Bengkulu semakin percaya diri dalam meningkatkan produktivitas. Ia juga mengimbau para petani untuk memanfaatkan momentum ini dengan mengelola hasil panen secara optimal.
"Kebijakan ini bukan hanya soal kenaikan harga, tetapi juga langkah nyata untuk mendukung petani lokal. Kami ingin petani Bengkulu lebih sejahtera dan sektor pertanian semakin maju," tegasnya.