Ketua HPMPI Apresiasi Langkah Gubernur Bengkulu Turunkan Harga BBM Nonsubsidi
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia , Steven-Windi Junius-Radar Bengkulu
“Kalau dilihat, mungkin turunnya hanya Rp 300 per liter. Tapi kalau dihitung dalam sebulan, bagi sopir angkot, ojek online, atau petani yang tiap hari pakai kendaraan, jumlahnya cukup signifikan,” ungkap Steven.
Steven juga berharap kebijakan Pemprov Bengkulu ini menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah lain di Indonesia.
BACA JUGA: 427 Siswa Keracunan Makanan di Lebong, DPRD Minta Pengawasan Diperketat Lagi
“Bengkulu bisa jadi contoh. Jangan hanya ikut arus harga nasional, tetapi berani mengambil kebijakan yang pro-rakyat. Kalau semua daerah melakukan hal yang sama, masyarakat di seluruh Indonesia bisa lebih terbantu,” katanya.
Meski begitu, Steven mengingatkan agar penurunan harga ini tidak sekadar seremonial. Ia menekankan perlunya pengawasan distribusi agar harga benar-benar sampai ke masyarakat.
“Jangan sampai ada permainan di lapangan. Misalnya selisih harga di SPBU dengan Pertashop yang justru membingungkan konsumen. Pemprov harus tegas mengawasi,” tegasnya.
Selain itu, ia mendorong agar kebijakan ini disinergikan dengan strategi pembangunan ekonomi lain. Seperti penguatan transportasi publik dan hilirisasi energi.
“Turunnya harga BBM nonsubsidi harus jadi momentum untuk membangun ekosistem energi yang lebih berkelanjutan, bukan hanya jangka pendek,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dalam rilisnya berharap kebijakan ini dapat meringankan beban masyarakat.
“Beban itu kan harian, bukan tahunan. Masyarakat beli BBM setiap hari. Maka kita ingatkan juga, gunakanlah BBM sebaik-baiknya dan tetap berhemat, agar keringanan ini terasa,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
