Pengerukan Alur Pulau Baai Bengkulu Belum Tuntas, HPMPI Warning Penyaluran BBM Bisa Tersendat Lagi
Ketua Umum DPP HPMPI, Steven,-Windi Junius-radarbengkulu
BACA JUGA:Siap-Siap, Walikota Akan Adakan Lomba Konten Video dan Foto Pariwisata Bengkulu
Kebijakan ini diharapkan bisa menggeser pola konsumsi masyarakat dari BBM subsidi ke non-subsidi. Tujuannya jelas: meringankan beban subsidi pemerintah pusat sekaligus menjaga stabilitas energi di daerah.
“Langkah itu patut diapresiasi. Tapi penyesuaian harga saja tidak cukup. Percuma harga turun, kalau jalur distribusi terganggu,” ujarnya.
BACA JUGA:Walikota dan Bupati Rejang Lebong Teken MoU Pengembangan Pariwisata
Sejarah mencatat, Bengkulu pernah mengalami masa-masa sulit ketika distribusi BBM tersendat akibat pendangkalan Pulau Baai. Antrean kendaraan mengular di SPBU, nelayan berhenti melaut, hingga aktivitas ekonomi tersendat.
HPMPI menilai potensi “musibah kedua” bisa saja terjadi. Jika suplai BBM terganggu, dampaknya bukan hanya ke sektor transportasi, tapi juga logistik, perikanan, hingga pertanian. “Ekonomi Bengkulu bisa porak-poranda kalau ini dibiarkan,” tegas Steven.
BACA JUGA: Jalan Sehat di Komplek Pepabri Dihadiri Walikota Bengkulu
HPMPI meminta agar persoalan ini tidak hanya dibebankan ke pemerintah provinsi. Menurut Steven, pemerintah pusat harus turun tangan langsung. Karena, ini menyangkut urat nadi energi di wilayah strategis.
“Jangan tunggu krisis dulu baru ribut. Seharusnya, pastikan pengerukan berjalan maksimal. Energi itu vital, apalagi Bengkulu tidak punya cadangan jalur distribusi lain,” tandasnya.
BACA JUGA: Pembagian Hadiah Acara HUT RI di Kelurahan Cempaka Permai Dihadiri Walikota
HPMPI menegaskan, Bengkulu butuh jaminan distribusi energi. Tanpa itu, upaya menurunkan harga BBM dan kebijakan fiskal daerah tidak akan banyak berarti. “Jangan sampai masyarakat jadi korban. Jangan sampai kita ulang kesalahan yang sama,” tutur Steven.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
