Rizaldy dari Fraksi PKB Kota Harap Pengerukan Alur Pulau Baai Berlanjut
Rizaldy dari Fraksi PKB Kota Harap Pengerukan Alur Pulau Baai Berlanjut-Ist-
RADAR BENGKULU - Demi kepentingan masyarakat dan lancarnya ekonomi di Bengkulu, anggota Fraksi PKB Kota Bengkulu M Rizaldy turut mempertanyakan perkembangan pengerukan alur di Pulau Baai.
Rizaldy berharap PT Pelindo Regional 2 Bengkulu untuk tidak menunda-nunda penyelesaian pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai tahap II. Proyek strategis ini sebelumnya dijanjikan tuntas pada akhir November 2025, namun tanda-tanda keterlambatan mulai terasa.
"Kami juga ikut memantau perkembangan proses pengerukan alur di Pulau Baai, mengingat pentingnya pengerukan alur pulau Baai untuk memperlancar perekonomian di Bengkulu melalui jalur laut. Ditambah lagi rapat evaluasi pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Penanganan Alur Pelabuhan Pulau Baai, yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, beberapa waktu sudah dilakukan, seperti apa progresnya," tanya Rizaldy.
BACA JUGA: Sekwan Akui Sudah Ada PPTK, Proyek Rehab Rumah Dinas Ketua DPRD Bengkulu Kian Panas
Rizaldy menjelaskan bahwa pelabuhan Pulau Baai disebut-sebut sebagai salah satu simpul vital ekonomi Bengkulu. Dari pelabuhan ini, arus barang keluar-masuk terutama batu bara dan hasil perkebunan, menjadi nadi pergerakan ekonomi daerah. Namun hingga kini, pelabuhan itu masih terhambat oleh dangkalnya alur pelayaran.
"Informasi terkahir yang kita dapat bahwa tahap II pengerukan ditargetkan mencapai kedalaman 6,5 meter Low Water Spring (mLWS) pada minggu keempat November 2025. Selanjutnya, tahap III akan dimulai Januari 2026 dengan target kedalaman 12 mLWS dan rampung pada Juli 2026. Namun, target itu kini mulai diragukan," kritiknya.
Disisi lain, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, RA Denny, mengakui pihaknya telah bertemu dengan General Manager baru Pelindo Regional 2 Bengkulu. Dalam pertemuan itu, Pemprov menekankan pentingnya disiplin waktu dan pelaksanaan proyek sesuai jadwal yang disepakati.
“Kemarin kita sudah bertemu GM baru untuk mendorong percepatan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai agar tidak molor. Ini proyek yang menjadi perhatian nasional,” kata Denny.
Menurut Denny, berdasarkan laporan Pelindo, saat ini hanya kapal berukuran kecil yang dapat keluar masuk melalui alur pelayaran. Kondisi itu berbanding terbalik dengan cita-cita menjadikan Bengkulu sebagai gerbang logistik barat Sumatera.
“Sekarang kapal besar belum bisa bersandar karena kedalaman alur masih terbatas. Artinya, efisiensi pelabuhan ini belum tercapai,” ujarnya.
Proyek pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai sejak awal memang digadang-gadang menjadi solusi untuk menekan biaya logistik dan menarik investasi ke Bengkulu. Namun, di lapangan, banyak pihak menilai progresnya terlalu lambat dan minim keterbukaan informasi. (
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
