Banner disway

Meneladani Sikap dan Karakter Nabi Muhammad SAW

Meneladani Sikap dan Karakter Nabi Muhammad SAW

Sukran Jayadi, S.Sos.I, M.Pd.I-Adam-radarbengkulu

 

1. Rasulullah terbuka atas pemikiran dan pendapat orang lain

Rasulullah ingin mengajarkan kepada kita bahwa bila ada diantara kita berbeda pendapat, maka pahami perbedaan itu. Lalu, saling menghargai dan menghormati. Bukan hanya dalam kata, tapi juga dalam praktek perbuatan. Harusnya kita mau belajar kepada banyak guru, meskipun kita berbeda organisasi ataupun paham keagamaan. 

Sama halnya di masjid-masjid yang harus menampung berbagai macam perbedaan, jangan itu dijadikan alasan untuk berpecah belah dan bermusuhan yang bermuara dengan malah orang harus membangun masjid yang baru karena perbedaan pendapat  dan pandangan tersebut. Tapi, jadikanlah perbedaan tersebut sebagai rahmah untuk mencari solusi terbaik.  

 

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat Jumat  rahimakumullah

Dalam setiap musyawarah kepada para sahabat Rasulullah Saw tentunya beliau mau mendengar pendapat para sahabatnya tersebut dengan baik. Sebagai contoh dari sekian banyak contoh, betapa Rasulullah Saw terbuka atas pendapat orang lain sehingga beliau membenarkan pendapat yang baik dan itu menjadi bagian dari syariat di dalam Islam.  

Dia saat bermusyawah mengatur siasat perang dengan sistem bertahan. Beliau terima pendapatnya Salman Al Farisi untuk menggali parit hingga perang itu dinamai perang Khandak. 

Begitu juga ketika para sahabat tidak mau menyembelih kambing yang diperintahkan karena tidak jadi umroh tahun keenam hijrah setelah perjanjian Hudaibiyah, beliau Rasulullah Saw dengan lapang dada menerima pendapat istrinya Ummu Salamah agar beliau yang terlebih dulu melakukan penyembelihan, sehingga setelah itu para sahabat juga melakukan hal yang sama seperti yang telah dicontohkannya.  

Dalam hadist Rasulullah Saw, Abu Qatadah juga menjelaskan: “Bahwasanya Nabi saw ketika sampai di Madinah, beliau menanyakan seorang yang bernama Al Barra bin Ma’rur. Jawab yang hadir: Ia sudah meninggal dan mewasiatkan sepertiga hartanya kepada engkau dan mewasiatkan pula supaya ia dihadapkan ke kiblat apabila ia sakit payah”. 

Rasulullah Saw bersabda: “Betul pendapatnya” (HR. Hakim dan Baihaqi).   

Terjadinya kemunduran suatu masyarakat hingga munculnya penyimpangan, salah satu sebabnya adalah karena seseorang tidak terbuka dalam menerima pendapat orang lain. Sehebat-hebatnya keilmuan dan jabatan yang kita miliki, mau mendengarkan dan menerima atas pendapat orang lain maka  akan sangat berarti untuk diri kita, keluarga dan perjuangan yang sedang dan akan kita jalani. 

 

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat Jumat  yang berbahagia

2. Rasulullah senantiasa komitmen kepada hukum dan penegakannya

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: