Banner disway

Cuaca Buruk Hantam Nelayan Bengkulu, Pendapatan Harian Merosot Drastis

Cuaca Buruk Hantam Nelayan Bengkulu, Pendapatan Harian Merosot Drastis

Cuaca Buruk Hantam Nelayan Bengkulu, Pendapatan Harian Merosot Drastis-M Sholihin-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id - Kondisi cuaca buruk yang melanda perairan Bengkulu dalam beberapa bulan terakhir telah memberikan dampak serius bagi kehidupan para nelayan setempat. 


Salah satu nelayan Pasar Bengkulu yang merasakan dampaknya adalah Leo Chandra 51 tahun, yang telah menekuni profesi sebagai nelayan sejak duduk di bangku kelas dua SMP.

BACA JUGA:Bacakan Pembelaan: Rohidin Mersyah Bantah Pungli Pilkada, Pertanyakan Tuntutan Rp 39 Miliar



Leo Chandra mengungkapkan, dalam dua bulan terakhir, pendapatan hariannya hanya sekitar Rp 50.000 per hari. Angka ini jauh menurun dibandingkan kondisi normal. Karena, cuaca buruk yang tidak memungkinkan para nelayan untuk melaut.


"Kalau cuaca buruk sama sekali tidak bisa berlayar. Kita hanya bisa sabar, sabar, sabar," ungkap Leo Chandra saat diwawancarai RADAR BENGKULU, Selasa, 12 Agusus 2025.

BACA JUGA:Harga Cabai dan Tomat Naik, Pedagang di Pasar Panorama Bengkulu Keluhkan Cuaca Ekstrem



Dalam kondisi normal, Leo Chandra biasanya memiliki dua pola jadwal melaut. Ada yang berangkat subuh pukul 03.00 dan pulang pukul 12.00 siang, serta ada yang berangkat sore pukul 17.00 dan baru pulang keesokan paginya.
Namun, kondisi cuaca buruk membuat frekuensi melautnya berkurang drastis. Dari yang seharusnya bisa melaut hingga tujuh kali seminggu, kini hanya bisa melaut maksimal tiga kali dalam seminggu.

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Terima Dana Kurang Bayar DBH Lebih dari Rp 131 Miliar


“Pendapatan biasanya sampe 100 kilo gram, sekarang ya cuman kadang 50, kadang 30 kilo gram, “tambahnya. 

Menghadapi kondisi sulit ini, Leo Chandra tidak tinggal diam. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ia mencari pekerjaan sampingan sebagai kuli bangunan, penjaga tambak air payau, bahkan bekerja di sektor batu bara Pulau Baai.

BACA JUGA:Dua Pegawai PT Pos Bengkulu Ditahan, Diduga Korupsi Rp 3 Miliar Lebih


"Kalau lagi cuaca buruk, saya kuli, segala bisa. Penjaga air laut juga. Saya juga batu bara , tukang juga," jelasnya mengenai berbagai pekerjaan yang ia lakukan untuk bertahan hidup.

Ketika kondisi laut memungkinkan, Leo Chandra biasanya menangkap berbagai jenis ikan. Seperti ikan kape-kape, beledang, gaguk,bahkan pari pun di ambil dan gebur. Namun, cuaca buruk membuat para nelayan tidak bisa mengetahui kondisi ketersediaan ikan di laut.

BACA JUGA:Taman Pantai Berkas Mulai Sepi, Bergeser Jadi Lahan Parkir Pejoging



Selain cuaca buruk, para nelayan juga menghadapi kendala teknis seperti kerusakan mesin kapal. Leo Chandra menyebutkan bahwa kendala-kendala ini menjadi tantangan sehari-hari yang harus dihadapi para nelayan.


"Mesin rusak, cuaca buruk, kendala itu nasip masing-masing kalau untuk awak pribadi," tuturnya menggambarkan realitas kehidupan nelayan yang penuh tantangan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: