Nada Tinggi: Gubernur Helmi Beri Peringatan Untuk Anak Nakal di Provinsi Bengkulu

Program ini, lanjut Helmi, merupakan bentuk intervensi nyata pemerintah daerah terhadap persoalan sosial yang sudah mengganggu banyak pihak, khususnya di lingkungan sekolah dan masyarakat umum. Ia mengaku menerima banyak laporan soal pelajar yang terlibat dalam tawuran, geng motor, hingga konsumsi narkotika.

 

“Kita tidak bisa diam saja melihat masa depan generasi muda hancur oleh perilaku negatif,” katanya tegas.

 

Gubernur juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendeteksi perubahan perilaku anak. Ia meminta agar setiap orang tua yang mulai melihat gejala kenakalan segera melapor, baik ke kantor TNI/Polri terdekat, maupun langsung kepada dirinya.

 

“Laporkan ke TNI, ke Polri, atau langsung ke saya lewat WhatsApp dan TikTok,” kata Helmi sembari menyebut dirinya selalu membuka kanal komunikasi dengan warga.

 

Menurut Helmi, pelatihan ini akan menekankan nilai-nilai dasar kehidupan sosial seperti rasa hormat kepada orang tua dan guru, semangat belajar, dan pengendalian diri. Harapannya, anak-anak yang semula suka bolos dan merokok bisa berubah menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan disiplin.

 

“Bukan hanya agar mereka tidak nakal lagi, tapi supaya tumbuh rasa hormat kepada orang tua dan guru. Ini yang mulai hilang dalam kehidupan remaja kita hari ini,” ujarnya.

 

Kebijakan ini menuai berbagai reaksi. Sebagian kalangan menyambut baik karena melihat banyaknya remaja yang mulai terlibat aksi kriminal dan menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Namun, ada juga yang menilai pendekatan ini terlalu keras dan berpotensi menimbulkan trauma pada anak.

 

Menanggapi hal itu, Helmi memastikan bahwa pendekatan yang diterapkan tetap akan mengedepankan sisi pembinaan dan pendidikan, bukan kekerasan.

Sumber: